dc.description.abstract | Diabetes Melitus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang
menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Penyebab Diabetes
Melitus Tipe 2, selain karena faktor genetik, juga terjadi akibat kegemukan, pola
makan yang salah, dan gaya hidup yang kurang sehat. Sehingga, penerapan diet
merupakan salah satu komponen utama dalam keberhasilan penatalaksanaan
Diabetes Melitus, terutama Diabetes Melitus Tipe 2. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya seringkali mengalami kendala, karena dibutuhkan kepatuhan dan
motivasi pasien, selain itu diet pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ini juga
dapat menimbulkan kejenuhan dan stres. Diabetes Melitus tidak dapat
disembuhkan secara total, sehingga dibutuhkan kedisiplinan, kepatuhan, dan
motivasi yang kuat untuk menaati program diet yang sudah ditentukan. Adanya
dukungan sosial, salah satunya adalah dukungan sosial dari keluarga, besar
pengaruhnya untuk meminimalkan stres dan kejenuhan selama menjalankan diet,
serta dapat meningkatkan kepatuhan terhadap diet, sehingga dapat mencapai
keberhasilan diet. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian
yang bertujuan untuk mengkaji dukungan keluarga terhadap pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 rawat inap di RSD. dr. Soebandi Jember dalam kepatuhan diet.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di
RSD. dr. Soebandi Jember. Penentuan informan dalam penelitan ini menggunakan
teknik purposive. Wawancara mendalam dilakukan pada informan utama, yaitu
anggota keluarga dari pasien DM tipe 2 rawat inap untuk mendapatkan informasi
tentang karakteristik informan dan dukungan yang diberikan kepada pasien DM tipe 2 rawat inap dalam kepatuhan diet. Kemudian, dianalisis dengan model
interaktif, diuji dengan triangulasi sumber, dan disajikan dalam bentuk narasi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, dukungan emosional
meliputi perhatian, tindakan, motivasi, dan ungkapan empati. Sebagian besar
informan utama memberikan perhatian yaitu dengan menanyakan alasan pasien
saat tidak bersedia mengonsumsi atau mematuhi diet yang sudah diberikan oleh
rumah sakit dan berusaha untuk mencarikan alternatif atau pengganti makanan
lain agar pasien bersedia mematuhi diet dari rumah sakit. Tindakan yang
dilakukan oleh informan utama agar pasien patuh terhadap diet yaitu dalam
bentuk paksaan, motivasi yang diberikan informan utama kepada pasien yaitu
dalam bentuk motivasi sembuh, segera kembali ke rumah dan bisa beraktivitas
kembali, ungkapan empati terhadap pasien yaitu dengan menunjukkan sikap yang
pengertian terhadap kondisi pasien dan memberikan saran untuk bersabar. Hanya
Sebagian kecil informan yang memberikan dukungan penghargaan terhadap
pasien, yaitu dengan cara membandingkan pasien dengan pasien lain yang
konsumsi makanannya lebih sedikit. Seluruh informan memberikan dukungan
instrumental terhadap pasien, yaitu dengan membiayai pasien selama dirawat di
rumah sakit, menyuapi pasien, penyediaan atau meluangkan waktu untuk pasien
yaitu dalam bentuk kesediaan menjaga pasien selama dirawat di rumah sakit,
membersihkan atau mengompres pasien, menggantikan pakaian, menyuapi, dan
bersedia meninggalkan pekerjaan selama menjaga pasien di rumah sakit. Sebagian
besar informan memberikan dukungan informatif yang minim mengenai diet.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu,
diharapkan pihak rumah sakit untuk meningkatkan pengawasan terhadap anggota
keluarga pasien DM tipe 2 rawat inap, agar tidak memberikan makanan selain dari
rumah sakit, meningkatkan pemberian informasi kepada anggota keluarga pasien
DM tipe 2 rawat inap terkait dengan tujuan diet, jadwal, jumlah, dan jenis
makanan yang sesuai, serta mengenai pentingnya dukungan keluarga dalam
kepatuhan pasien terhadap diet. | en_US |