dc.description.abstract | Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang memerlukan penatalaksanaan dan manajemen diri yang berkelanjutan untuk mencegah komplikasi akut atau komplikasi jangka panjang. Hardiness adalah karakteristik kepribadian yang membuat seseorang lebih kuat, percaya diri, optimis, dan berani dalam menghadapi stressor negatif dengan memberikan makna positif terhadap stressor, sehingga seseorang mampu menghadapi tekanan dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan hardiness dengan perilaku perawatan diri pada psien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probality sampling dengan cara consecutivesampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 113 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner skala hardiness untuk mengukur nilai hardiness dan kuesioner Summary of Self Care Activities (SDSCA). Untuk mengukur perilaku pearwatan diri pasien DM. Analisa data menggunakan uji statistika spearman rank dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness responden memiliki nilai median 86 dengan nilai minimal 62 dan nilai maksimal 106. Nilai indikator hardiness tertinggi adalah indikator kontrol dengan nilai rata-rata sebesar 2,80, sedangkan nilai indikator hardiness terendah adlaah indikator tantangan dengan nilai rata-rata 2,64 . nilai median perilaku perawatan diri sebesar 4,2 hari perminggu. Nilai indikator perilaku pearwtan diri tertinggi adalah indikator diet dengan nuali rata-rata 5,42. Indikator dengan nilai terendah adalah indikator pemeriksaan gula darah dengan nilai rata-rata 0,46 hari per minggu. Hasil uji statistika menggunakan spearman rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan anatara hardiness dan perilaku perawatan diri pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember dengan nilai p value yaitu 0,001 dan nilai r yaitu 0,57, hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi bersifat positif dengan nilai kekuatan sedang yang berarti semakin tinggi nilai hardiness semakin tinggi pula nilai perilaku perawatan diri pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Hardiness menjadi sub pokok komponen pengendalian pada perawatan diri dan menjadi komitmen atau tantangan tersendiri bagi pasien DM. Hardiness dapat mempengaruhi perilaku perawatan diri secara langsung sebagai respon stres serta melalui pengaruhnya sebagai ciri kepribadian pada keyakinan individu dan perilaku dengan cara tertentu.Pasien dengan hardiness yang tinggi akan berperilaku lebih efektif melawan tekanan dan kesulitan. Sebaliknya, pada pasien DM yang memiliki hardiness rendah tidak mampu mengendalikan situasi dalam menghadapi masalah penyakitnya yang berkepanjangan dan tidak mampu memberikan makna positif dalam menjalani kehidupannya sehingga pasien DM tipe 2 sangat penting memiliki tingkat hardiness yang tinggi untuk menghadapi penyakit DM yang diderita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara hardiness dengan perilaku perawatan diri pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat mengkaji hardiness pada pasien DM tipe 2 sehingga perawatan diri pasien DM tipe 2 menjadi lebih optimal. Selain itu bisa dilakukan intervensi seperti hardy social interaction dan hardy self care untuk meningkatkan nilai hardiness pada pasien DM tipe 2. | en_US |