Show simple item record

dc.contributor.advisorDEWI, Erti Ikhtiarini
dc.contributor.advisorHADI, Enggal
dc.contributor.authorZAKIAH, Kumala Nur
dc.date.accessioned2019-08-28T04:02:59Z
dc.date.available2019-08-28T04:02:59Z
dc.date.issued2019-08-28
dc.identifier.nimNIM152310101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92247
dc.description.abstractMahasiswa baru akan mengalami berbagai macam problematika saat dirinya berada dalam lingkungan baru di perguruan tinggi, terutama mahasiswa baru yang berasal dari luar Pulau Jawa yang sebelumnya belum pernah berdomisili di Jember akan lebih merasakan problematika yang lebih menantang dalam lingkup akademik maupun non akademik. Salah satu kondisi pertama kali yang sering dirasakan yaitu gegar budaya, dimana seseorang akan merasakan kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, bingung bahkan stres terhadap budaya baru yang sebelumnya belum pernah dikenal dan dirasakan. Kondisi stres tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara gegar budaya dengan stres mahasiswa baru luar Pulau Jawa di Universitas Jember. Penelitian ini meggunakan sampel mahasiswa baru luar Pulau Jawa seUniversitas Jember tahun ajaran 2018 yang berjumlah 108 mahasiswa, menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan teknik sampling total sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner Culture Shock dan Student-life Stress Inventory (SSI) sebagai alat pengumpul data yang sudah tervaliditas dan reliabel. Uji statistik yang digunakan adalah Pearson, karena data terdistribusi normal dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan gegar budaya dengan stres mahasiswa baru luar Pulau Jawa di Universitas Jember dengan p-value = 0,001 (< 0,05). Nilai koefisien korelasi hubungan antara kedua variabel sebesar 0,372 yang menunjukkan bahwa korelasinya tergolong lemah dan positif. Hasil korelasi positif menunjukkan hubungan searah antara kedua variabel, artinya semakin tinggi gegar budaya seseorang maka semakin tinggi pula stres yang dialaminya, begitu juga sebaliknya semakin rendah gegar budaya yang dirasakan maka semakin rendah pula stresnya. Dari hasil dan kesimpulan didapatkan persentase gegar budaya terbanyak yang dialami mahasiswa baru dalam kategori rendah yaitu 68 mahasiswa (63%), begitu juga dengan stres yang dirasakan mahasiswa baru juga masih dalam kategori rendah yaitu 63 mahasiswa (58,3%). Sehingga stres pada mahasiswa baru salah satunya bisa dipengaruhi oleh gegar budaya, namun sebenarnya masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi stres pada mahasiswa baru baik dari faktor internal (diri sendiri) maupun ekternal (lingkungan). Dari hasil tersebut diharapkan mahasiswa baru terutama yang berasal dari luar Pulau Jawa untuk terus berusaha meningkatkan keyakinannya dalam menghadapi problematika selama kuliah di Universitas Jember ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152310101038;
dc.subjectStressen_US
dc.subjectcultureen_US
dc.subjectShocken_US
dc.subjectfreshmenen_US
dc.subjectMahasiswa baruen_US
dc.subjectuji analisis bivariaten_US
dc.titleHubungan Gegar Budaya Dengan Stres Mahasiswa Baru Luar Pulau Jawa Di Universitas Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record