Hubungan Motivasi Diri Dengan Tingkat Stres Pada Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi Di Rs Tingkat Iii Baladhika Husada Jember
Abstract
Kanker payudara merupakan jenis penyakit tidak menular yang dapat
menyebabkan kematian terbesar dalam setiap tahunnya yang disebabkan karena
adanya pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar payudara. Berbagai metode
pengobatan untuk pasien kanker payudara telah dikembangkan di beberapa
Negara termasuk Indonesia. Kanker payudara dapat ditangani dengan berbagai
macam terapi salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan cara
memberikan obat untuk membunuh sel kanker yang bersifat sistemik. Sistemik
artinya obat akan menyebar ke seluruh tubuh yang kemudian dapat mencapai sel
kanker yang telah bermetastase jauh ke tempat lain. Kemoterapi menimbulkan
efek samping pada pasien kanker salah satunya perubahan fisik, perubahan fisik
yang ditimbulkan mengakibatkan pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi menjadi stres. Stres yang dialami oleh pasien kanker payudara
merupakan ungkapan rasa takut, khawatir dan frustasi. Pasien kanker payudara
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjalani kemoterapi, akibat
kebutuhan waktu yang cukup lama dapat mempengaruhi motivasi pasien dalam
menjalani pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan motivasi diri dengan
tingkat stres pada pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di RS
Baladhika Husada Tingkat III Jember. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif menggunakan desain penelitian survey analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non
probability sampling dengan menggunakan cara consecutive sampling.
Perhitungan sampel menggunakan rumus G*Power dengan menggunakan
standart effect size yaitu 0,30, menggunakan α error probability yaitu 0,50 dan
power (1-β error probability) yaitu 0,80 sehingga diperoleh data dengan jumlah
sampel sebesar 84 pasien. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner motivasi diri dan kuesioner tingkat stres. Kuesioner motivasi diri terdiri
dari 15 pertanyaan dan memiliki 4 pilihan jawaban. Kuesioner tingkat stres terdiri
dari 14 pertanyaan dan memiliki 4 pilihan jawaban.
Pada penelitian ini didapatkan nilai rata-rata motivasi diri 40,9 dan nilai
rata-rata tingkat stres 21,22. Hasil uji statistik dengan Kendal’s Tau C
menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara motivasi diri dengan tingkat
stres pada pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi. Nilai p value dan
r pada penelitian ini adalah 0,001 dan -0,392. Korelasi bersifat negatif artinya
semakin rendah motivasi pasien maka semakin tinggi tingkat stres yang dialami
oleh pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.
Motivasi merupakan faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang
meyebabkan pergerakan dalam mengatur tingkah lakunya. Motivasi diri sangat
diperlukan bagi pasien dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Motivasi diri berguna untuk kita dapat bergerak ataupun melakukan regulasi
dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Motivasi diri pada pasien kanker
payudara sangat diperlukan untuk melakukan perubahan status kesehatannya.
Pasien yang memiliki motivasi diri akan berusaha untuk melawan penyakitnya,
sebaliknya dengan pasien yang memiliki motivasi diri rendah akan mudah merasa
putus asa dan tidak berusaha untuk melawan penyakitnya. Pasien dengan motivasi
diri rendah cenderung lebih mudah ditimpa stres daripada pasien dengan motivasi
diri tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi pasien kanker payudara
dalam kategori sedang dan tingkat stres yang dialami juga berada pada tingkat
stres sedang. Motivasi merupakan dorongan pada pasien agar mampu berbuat dan
bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Oleh karena itu, penting bagi
perawat untuk memberikan motivasi kepada pasien kanker payudara agar dapat
menerima penyakitnya serta meningkatkan kepatuhan dalam menjalani
kemoterapi.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]