dc.description.abstract | Perawatan kritis memberikan pengalaman buruk baik kepada pasien
maupun keluarga. Kondisi tersebut mengubah kehidupan keluarga secara cepat
sehingga mampu mempengaruhi psikologis keluarga. Respon psikologis yang
dapat muncul seperti meningkatknya kecemasan, gangguan tidur, stress bahkan
depresi. Pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga sebagai salah satu cara untuk
mengurangi gejala tersebut.
Variabel penelitian yaitu kebutuhan keluarga pasien perawatan intensif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan keluarga pasien di ruang
Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo. Metode penelitian
ini adalah deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional.
Teknik pengambilan sampel menggunakan pusposive sampling dengan perhitungan
sampel melalui rumus Slovin. Sampel yang digunakan sebanyak 74 responden.
Instrument penelitian yang digunakan adalah Critical Care Family Needs Inventory
(CCFNI) versi bahasa Indonesia yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas
pada penelitian Wantiyah dkk (2018).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan keluarga
yang dianggap sangat penting adalah kebutuhan memiliki harapan untuk
kesembuhan pasien (3,86) dan kebutuhan tidak penting yaitu kebutuhan
diperbolehkan untuk menangis (2,07). Rata-rata kebutuhan per indikator berurutan
dari terbesar sampai terkecil yaitu kebutuhan akan jaminan [3.40 (SD: 0.26)],
informasi [3.35 (SD: 0.30)], kedekatan [3.32 (SD: 0.51)], dukungan [3.06 (SD:
0.39)] dan kenyamanan [2.96 (SD: 0.41)].Kebutuhan jaminan yang dianggap sangat penting adalah kebutuhan
memiliki harapan untuk kesembuhan pasien dan yang dianggap tidak penting pada
indikator ini adalah kebutuhan akan adanya tenaga kesehatan yang dapat dihubungi,
ketika tidak ada keluarga yang menunggu di RS. Harapan akan kesembuhan pasien
menunjukkan adanya respon psikologis yang dirasakan keluarga seperti
kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan. Respon tersebut dapat dikurangi dengan
memberikan jaminan kepada keluarga mengenai perawatan pasien.
Indikator kebutuhan informasi yang sangat penting adalah mengetahui
kondisi pasien yang sebenarnya. Informasi tersebut dianggap mampu menurunkan
kecemasan keluarga dan menjawab ketidakpastian yang selama ini dirasakan.
Teknik komunikasi menjadi penting bagi perawat untuk menginformasikan hal
tersebut dengan memahami perubahan kondisi psikis yang dialami keluarga.
Keluarga membutuhkan tenaga kesehatan yang mampu memberikan informasi
mengenai kondisi pasien. Hal ini menjadi penguat pada indikator kebutuhan
informasi sebelumnya bahwa ketidakpastian yang dirasakan keluarga
mempengaruhi tingkat kecemasan.
Indikator kebutuhan dukungan yang dianggap sangat penting yakni
mendapatkan dukungan antar keluarga. Kebutuhan dukungan yang dianggap
kurang penting adalah dukungan spiritual adanya tokoh agama yang medampingi
pasien. Keluarga lebih memilih untuk mendampingi pasien dengan pendekatan
keagaaman secara langsung tanpa pihak ketiga atau melalui orang lain. Namun,
keluarga juga tidak menolak jika RS menyediakan tokoh agama untuk mendo’akan
kesembuhan pasien.
Indikator kebutuhan kedekatan yang sangat penting adalah adanya waktu
kunjungan tambahan saat kondisi tertentu. Keluarga memiliki hubungan lebih intim
dan merupakan komponen yang sangat penting bagi pasien. Indikator kebutuhan
kenyamanan terpenting adalah tersedianya ruang tunggu di dekat ruang intensif.
Kebutuhan kenyamanan fisik seperti fasilitas di dalam ruang tunggu yang
disediakan oleh pihak rumah sakit dianggap kurang penting. Namun, keluarga juga
berpendapat bahwa perbaikan fasilitas rumah sakit mampu meningkatkan
kenyamanan keluargaSaran yang dapat diberikan kepada masyarakat yaitu keluarga diharapkan
mampu memberikan dukungan kepada pasien untuk meningkatkan motivasi hidup
dan tidak segan untuk menyampaikan kebutuhannya kepada pihak RS demi
perbaikan pelayanan rumah sakit ke depan. Perawat diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga sesuai kebutuhan psikososial
yang telah dikaji sebelumnya. Penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya yakni
perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan
keluarga. | en_US |