Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kates Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) terhadap Hiperkolesterolemia pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Non Teks
Abstract
Daun kates jepang yang selama ini dikenal masyarakat Banyuwangi sebagai
tanaman yang mengandung racun ternyata di daerah lain memiliki khasiat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Ekstrak etanol daun kates jepang mengandung
senyawa kimia berupa tanin, fitat, saponin, alkaloid, flavonoid, dan sianogenik
glikosid. Senyawa kimia yang paling banyak adalah senyawa flavonoid yang
diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu didukung
dengan tanin, alkaloid, dan saponin yang mempercepat laju penurunan kolesterol.
Adanya penemuan baru tentang daun kates jepang ini diharapakan dapat
mematahkan isu yang beredar di masyarakat bahwasanya tanaman ini sesungguhnya
tidak beracun justru memberikan efek yang bai dan dapat dijadikan sebagai obat
alternatif untuk mengatasi penyakit hiperkolesterol. Dengan demikian hasil dari
penelitian ini dapat dituangkan dalam bentuk buku non teks. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ekstrak etanol daun kates jepang
terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus putih, dosis yang efektif untuk
menurunkan kadar koesterol darah pada tikus putih, dan mengetahui apakah buku
non teks yang dibuat dari hasil pennelitian layak untuk dibaca masyarakat.
Penelitian ini terdiri atas dua macam penelitian yaitu penelitian eksperimental
laboratoris dan uji kelayakan produk buku non teks. Penelitian eksperimental
laboratoris untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun kates jepang untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah tikus putih. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) sedangkan uji kelayakan buku non teks
dilakukan untuk menguji kelayakan buku non teks dapat dijadikan sebagai bacaan
masyarakat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2018.
Analisis data yang digunakan untuk penelitian eksperimental adalah uji Anova
yang dilanjutkan dengan uji Duncan sedangkan untuk uji kelayakan produk karya
ilmiah populer menggunakan instrumen validasi non teks. Tikus yang digunakan
berjenis kelamin jantan dengan berat 130-150 gram. Penelitian ini terbagai menjadi 5
perlakuan, yakni kontrol positif menggunakan simastatin dengan dosis 0,72 mg.
Kontrol negatif tanpa diberi pengobatan. Perlakuan 1 menggunakan ekstrak etanol