Show simple item record

dc.contributor.advisorSUKIDIN
dc.contributor.advisorSUHARSO, Pudjo
dc.contributor.authorWULANSARI, Leni
dc.date.accessioned2019-08-22T08:24:48Z
dc.date.available2019-08-22T08:24:48Z
dc.date.issued2019-08-22
dc.identifier.nimNIM140210301037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92122
dc.description.abstractEra globalisasi ditandai dengan kesetaraan gender, dimana kedudukan dan peranan laki-laki maupun perempuan setara serta tidak ada yang paling dominan. Persamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan memberikan peluang untuk perempuan bisa bekerja di luar rumah baik di sektor formal maupun di sektor infomal. Sama halnya dengan perempuan pada keluarga penyadap di Desa Jambewangi yang juga bekerja sebagai penyadap getah pinus. Pekerjaan penyadap pinus merupakan pekerjaan yang mayoritas dilakukan oleh laki-laki karena dianggap memiliki fisik yang lebih kuat dibandingkan perempuan, namun karena berbagai faktor perempuan ikut dilibatkan dalam bekerja menjadi penyadap. Perempuan yang bekerja sebagai penyadap pinus di Desa Jambewangi mengalami penyengsaraan dan memikul beban yang berat, selain harus bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga perempuan juga ikut bertanggung jawab atas pekerjaan sebagai penyadap getah pinus. Walaupun bekerja keras perempuan tidak mendapatkan upah sendiri karena upah dari penyadapan tetap atas nama suami. Perempuan yang selalu dipandang feminim dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan maskulin yang mengandalkan otot namun berbeda dengan realita yang terjadi di Desa Jambewangi. Perempuan mampu mengerjakan pekerjaan maskulin yang mengandalkan otot dan terdapat perempuan yang lebih rajin bekerja menjadi penyadap dibandingkan laki-laki. Perumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini mengenai (1) Bagaimanakah perkembangan peran perempuan dalam bekerja sebagai penyadap getah pinus di Desa Jambewangi. (2) Bagaimanakah peran perempuan dalam keluarga. (3) Bagaimana kontribusinya terhadap pendapatan penyadap getah pinus. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah mampu (1) Mendeskripsikan perkembangan peran perempuan dalam bekerja sebagai penyadap di Desa Jambewangi. (2) Mendeskripsikan peran perempuan dalam keluarga. (3) Mendeskripsikan kontribusinya terhadap pendapatan penyadap getah pinus. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Jambewangi yang berada di BKPH Kalisetail KPH Banyuwangi Barat. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 informan, yaitu 6 informan utama dan 6 informan tambahan. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumen. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Himpitan ekonomi memaksa perempuan bekerja sebagai penyadap getah pinus, hal ini disebabkan karena kebutuhan yang semakin tinggi sedangkan pendapatannya tetap. (2) Peran perempuan dalam menyadap pinus mengalami perkembangan awalnya perempuan hanya membantu dalam pemanenan getah pinus, namun karena perempuan dianggap mampu melakukan tahapan kerja yang lain maka perannya dalam menyadap dimaksimalkan dengan belajar melakukan pembaruan luka dan penyemprotan CAS sehingga perempuan melakukan semua tahapan penyadapan pinus. (3) Curahan waktu kerja masing-masing penyadap hampir sama, namun terdapat perempuan yang memiliki peran lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu sebesar 6,71 Jam/Hari sedangkan laki-laki hanya 1,86 Jam/Hari (4) Pengambilan keputusan dalam kegiatan domestik di dominasi oleh perempuan, sedangkan pengambilan keputusan dalam kegiatan publik dilakukan bersamasama antara perempuan dan laki-laki. Perencanaan keuangan dilakukan bersamasama, sedangkan pengelolaan keuangan perempuan dominan serta dalam pendidikan anak dilakukan bersama-sama antara suami dan istri. (4) Besarnya kontribusi perempuan terhadap pendapatan adalah sebesar 33,3% hingga 75%, terdapat perempuan yang memiliki kontribusi lebih besar terhadap pendapatan keluarga yaitu sebesar 75%. Perempuan yang selalu dianggap feminis dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan laki-laki tidak berlaku di Desa Jambewangi, karena perempuan mampu bekerja sendiri tanpa dibantu laki-laki.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140210301037;
dc.subjectEra globalisasien_US
dc.subjectkesetaraan genderen_US
dc.subjectkedudukanen_US
dc.subjectperanan laki-lakien_US
dc.subjectperanan perempuanen_US
dc.subjectbekerjaen_US
dc.subjectpenyadap getah pinusen_US
dc.subjectpenyadap pinusen_US
dc.titlePerspektif Gender Penyadap Getah Pinus (Studi Dari Aspek Peran Pekerjaan Dan Pendapatan Pada Keluarga Penyadap Getah Pinus Di Desa Jambewangi Kph Banyuwangi Barat)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record