Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Penurunan Edema Glomerulus Dan Kerusakan Sel Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Dan Pemanfaatannya Sebagai Booklet
Abstract
Daun alpukat (Persea americana Mill.) secara historis telah dijadikan sebagai obat herbal yang dimanfaatkan sebagai pelancar pengeluaran air seni dan penghancur batu di saluran kemih. Daun alpukat mengandung gula, d-parseit, flavonoid, quersetin, dan senyawa sterin. Ketersediaan daun alpukat dalam lingkungan masyarakat menjadi peluang yang besar untuk bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, dalam hal ini belum diketahui ekstrak daun alpukat apakah mampu menurunkan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal. Hasil penelitian yang telah dilakukan kebanyakan disimpan dan hanya diketahui oleh kelompok peneliti dan belum dimanfaatkan sebagai penambah pengetahuan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus), pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, dosis ekstrak etanol daun alpukat yang paling efektif terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, dan mengetahui kelayakan booklet sebagai sumber belajar bagi masyarakat. Penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu penelitian eksperimental dan uji produk penelitian. Penelitian eksperimental dengan rancangan The Post Test Only Control Group Design untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, sedangkan uji produk penelitian dilakukan dengan penilaian validator terhadap produk penelitian berupa booklet. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2018. Analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimental yaitu uji Anova, hasilnya berpengaruh secara signifikan dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikan 1%. Adapun analisis data untuk uji produk penelitian menggunakan instrumen validasi booklet. Sampel yang digunakan adalah tikus Daun alpukat (Persea americana Mill.) secara historis telah dijadikan sebagai obat herbal yang dimanfaatkan sebagai pelancar pengeluaran air seni dan penghancur batu di saluran kemih. Daun alpukat mengandung gula, d-parseit, flavonoid, quersetin, dan senyawa sterin. Ketersediaan daun alpukat dalam lingkungan masyarakat menjadi peluang yang besar untuk bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, dalam hal ini belum diketahui ekstrak daun alpukat apakah mampu menurunkan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal. Hasil penelitian yang telah dilakukan kebanyakan disimpan dan hanya diketahui oleh kelompok peneliti dan belum dimanfaatkan sebagai penambah pengetahuan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus), pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, dosis ekstrak etanol daun alpukat yang paling efektif terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, dan mengetahui kelayakan booklet sebagai sumber belajar bagi masyarakat. Penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu penelitian eksperimental dan uji produk penelitian. Penelitian eksperimental dengan rancangan The Post Test Only Control Group Design untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun alpukat terhadap penurunan edema glomerulus dan kerusakan sel ginjal tikus putih, sedangkan uji produk penelitian dilakukan dengan penilaian validator terhadap produk penelitian berupa booklet. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2018. Analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimental yaitu uji Anova, hasilnya berpengaruh secara signifikan dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikan 1%. Adapun analisis data untuk uji produk penelitian menggunakan instrumen validasi booklet. Sampel yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain wistar berumur 6-8 bulan dengan berat badan 175-200 gram. Ada 5 perlakuan, yaitu kontrol negatif (diberi minum secara ad libitum), kontrol positif (diberi etilen glikol + ammonium klorida), perlakuan 1(ekstrak etanol daun alpukat dosis 100mg/0,2kg BB), perlakuan 2 (ekstrak etanol daun alpukat dosis 200mg/0,2kg BB), dan perlakuan 3 (ekstrak etanol daun alpukat dosis 300mg/0,2kg BB). Tikus putih yang sudah diberi perlakuan selama 10 hari, kemudian diambil organ ginjalnya untuk dibuat preparat, setelah itu dilakukan pengamatan histopatologi guna melihat kerusakan pada glomerulus dan tubulus proksimal. Hasil penelitian untuk pemberian ekstrak etanol daun alpukat memiliki pengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih, karena menunjukkan sel-sel normal pada glomerulus dan tubulus proksimal. Hasil rerata persentase kerusakan glomerulus yang paling tinggi yaitu kontrol positif sebesar 100%. Rerata persentase kerusakan tubulus proksimal yang paling tinggi yaitu kontrol positif sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) pemberian ekstrak etanol daun alpukat memiliki pengaruh terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih. 2) Terdapat pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) secara signifikan terhadap penurunan edema glomerulus (F= 4,931, p= 0,027, < 0,05) dan terdapat pengaruh ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) secara signifikan terhadap penurunan kerusakan sel ginjal (F= 5,755, p= 0,018, < 0,05). 3) Dosis ekstrak etanol daun alpukat yang paling efektif terhadap penurunan edema glomerulus yaitu 100 mg/0,2 kg BB dan untuk kerusakan sel ginjal tikus putih yaitu 200 mg/0,2 kg BB. 4) Booklet hasil penelitian layak digunakan sebagai buku bacaan masyarakat dengan nilai validasi sebesar 80% dari validator (ahli materi), sebesar 86,36% dari validator (ahli media) dan sebesar 89,28% dari validator masyarakat.