Implementasi Vigenere Cipher Pada Penyandian Citra Berbasis Pembangkitan Kunci Algoritma Advanced Encryption Standard (Aes)
Abstract
Perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih maka diperlukan
teknik yang aman untuk mengirimkan suatu data maupun informasi. Salah satu cara
untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suatu data maupun informasi adalah
dengan teknik enkripsi dan dekripsi. Teknik enkripsi dan dekripsi dikenal dan
dipelajari dalam bidang ilmu kriptografi. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk
menjaga keamanan pesan.
Pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan pada
penyandian pesan maka penelitian ini membahas tentang Vigenere Cipher untuk
menyandikan suatu citra pada pembangkitan kuncinya dengan mengadopsi dari
konsep algoritma AES yaitu dengan menambahan perilaku Shift Rows, Shift
Column, dan operator XOR pada proses penyandian citra menggunakan Vigenere
Cipher. Proses enkripsi menggunakan Vigenere Cipher hanya terdiri dari satu
putaran, sehingga hasil dari enkripsi masih terlihat polanya dan mudah untuk
diduga citra aslinya. Proses enkripsi citra menggunakan Vigenere-AES terdiri dari
10 putaran menghasilkan citra yang terlihat acak (tidak berpola). Proses dekripsi
menggunakan Vigenere Cipher dan proses dekripsi citra menggunakan VigenereAES juga berhasil mengembalikan chiper image menjadi plain image awal.
Berdasarkan data penelitian yang terdiri dari 8 citra yang telah diuji, hasil dari
uji histogram menghasilkan histogram yang lebih seragam menggunakan VigenereAES dibandingkan hasil histogram yang hanya menggunakan Vigenere Cipher,
terlihat juga dari perhitungan 𝑋
2 bahwa hasil yang peroleh Vigenere-AES lebih
kecil dibandingkan perhitungan yang dihasilkan menggunakan Vigenere Cipher.
Hasil nilai NPCR yang diperoleh menggunakan Vigenere Cipher adalah sebesar
100% dan nilai UACI yang diperoleh sebesar 42,2972% hingga 48,5928%.Sedangkan nilai NPCR yang diperoleh menggunakan Vigenere-AES adalah sebesar
99,6023% hingga 99,6189% dan nilai UACI yang diperoleh adalah sebesar
28,6491% hingga 35,1975%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh bahwa hasil
dari nilai NPCR dan UACI Vigenere Cipher dapat dikatakan lebih baik
dibandingkan dengan hasil nilai NPCR dan UACI Vigenere-AES. Secara numerik,
Vigenere Cipher lebih baik dari Vigenere-AES tetapi secara visual hasil dari
enkripsi Vigenere-AES lebih baik dari Vigenere Cipher karena citra yang
dihasilkan oleh Vigenere-AES terlihat acak (tidak berpola). Tidak berkorelasinya
antara uji numerik dengan tampilan visual karena uji diferensial kurang baik pada
kasus kali ini. Hasil nilai koefisien korelasi menggunakan Vigenere-AES mendekati
nol dan lebih kecil dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi menggunakan
Vigenere Cipher, itu artinya Vigenere-AES lebih kuat terhadapat serangan statistik
dibandingkan dengan Vigenere Cipher.
Berdasarkan perbandingan antara hasil perhitungan dari histogram, NPCR,
UACI, dan koefisien korelasi. Tingkat keamanan hasil penyandian citra
menggunakan Vigenere Cipher berbasis pembangkitan kunci Algoritma AES
menghasilkan nilai yang lebih mendekati batas indikator aman, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penyandian citra menggunakan Vigenere Cipher berbasis
pembangkitan kunci Algoritma AES lebih kuat dibandingkan dengan hasil
penyandian citra menggunakan Vigenere Cipher.