dc.description.abstract | Santri yang juga berstatus sebagai mahasiswa selain menuntut ilmu
keduniaan, memiliki kewajiban mengikuti kegiatan keagamaan di pondok
pesantren. Banyaknya tuntutan dan padatnya kegiatan yang harus dijalani santri
beresiko menimbulkan berbagai masalah gizi. Masalah yang umumnya terjadi
pada santri yaitu tentang masalah terhadap penyakit dan kejadian status gizi
kurang. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan makanan yang disediakan
pondok pesantren sehingga asupan gizi yang dikonsumsi santri kurang seimbang.
Aktivitas santri yang berat dan kurangnya asupan gizi yang terpenuhi akan
menyebabkan gangguan metabolisme tubuh dan masalah gizi.
Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 79 santriwati yang dilakukan di
Pondok Pesantren Mahasiswa Syafi’urrohman, didapatkan hasil terdapat status
gizi normal sebanyak 35 orang, status gizi kurang 12 orang, status gizi sangat
kurang 5 orang, status gizi lebih 18 orang, dan status gizi obesitas sejumlah 9
orang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat masalah status gizi berat badan
kurang (15,2%), berat badan sangat kurang (6,3%), berat badan lebih (22,8%) dan
obesitas (11,4%). Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, tingkat
konsumsi, aktivitas fisik dengan status gizi santriwati Pondok Pesantren
Mahasiswa Syafi’urrohman Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren
Mahasiswa Syafi’urrohman Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
santriwati Pondok Pesantren Mahasiswa Syafi’urrohman Jember. Pemilihan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang seluruh
responden dalam populasi tersebut memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan gizi, tingkat konsumsi, aktivitas fisik dengan status gizi santriwati
Pondok Pesantren Mahasiswa Syafi’urrohman Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan gizi (p=0,003) dengan status gizi santriwati Pondok Pesantren
Mahasiswa Syafi’urrohman Jember. Hasil penelitian juga menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi (p=0,016) dan tingkat
konsumsi protein (p=0,040) dengan status gizi santriwati Pondok Pesantren
Mahasiswa Syafi’urrohman Jember. Begitu pula terdapat hubungan yang
signifikan antara aktivitas fisik (p=0,013) dengan status gizi santriwati Pondok
Pesantren Mahasiswa Syafi’urrohman Jember. Namun hasil penelitian mengenai
hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat (p=0,134) dan tingkat konsumsi
lemak (p=0,659) dijumpai tidak ada hubungan yang signifikan dengan status gizi
santriwati Pondok Pesantren Mahasiswa Syafi’urrohman Jember.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah pengurus
pondok diberikan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang
sehingga santriwati menambah frekuensi makannya menjadi 3 kali sehari. Selain
itu, diharapkan bisa mengoptimalkan kegiatan olahraga lari dan senam bersama
dengan menambah frekuensinya menjadi satu minggu 2 kali. Diadakan kerjasama
terkait pemberian ilmu pemenuhan gizi seimbang dari mahasiswa atau dosen
Fakultas Kesehatan Masyarakat kepada pengurus pondok maupun santriwati | en_US |