INDUSTRI KREATIF BERBASIS LOKALITAS: Dialektika Sastra Tengger, Using, dan Representasi Identitas
View/ Open
Date
2013-12-16Author
Anoegrajekti, Novi
Macaryus, Sudartomo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kajian klasik membedakan cabang studi sastra mencakup tiga bidang, yaitu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Teori dan kritik sastra berjalan sejalan dengan arah gerak menempatkan sastra sebagai cabang ilmu yang bersifat lintas disiplin. Hal tersebut memunculkan konsep studi fenomenologi, eksistensialisme, dekonstruksi, posmodernisme, new-historisism, feminisme, sastra urban, sastra migran, etnosastra, etnopoetika, etnodrama, etnofiksi, dan hibriditas. Aneka konsep tersebut sebagian cenderung muncul sebagai kilasan-kilasan kajian dan serpihanserpihan yang terbuka untuk terus diperkaya dan dikembangkan. Saat ini, sejalan dengan peradaban masyarakat yang semakin berkembang dan maju, studi sastra juga dikaitkan dengan industri kreatif. Pengembangan industri kreatif berbasis sastra lokal memiliki nilai strategis. Isi yang cenderung berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya lokal menjadi upaya penyimpanan, pengembangan, dan sosialisasi kepada masyarakat. Industri kreatif berbasis sastra lokal merupakan salah satu upaya dan cara meningkatkan kualitas hidup masyarakat seni lokal beserta jaringan kerjanya. Kajian ini menggunakan metode etnografis dan analisis yang menggunakan pendekatan multidisiplin, model tersebut diharapkan bisa sesuai dengan tuntutan dan permasalahan dalam pengembangan industri kreatif di wilayah lokal. Meskipun dirancang untuk bisa diterapkan dalam mengembangkan industri kreatif di Tengger dan Banyuwangi, tidak menutup kemungkinan model yang dihasilkan dari kajian ini bisa dikembangkan di daerah-daerah lain yang juga memiliki potensi seni pertunjukan.
Collections
- Fakultas Sastra [95]