Perhitungan Cost of Illness (COI) pada Pasien Rawat Inap Penderita Stroke Peserta BPJS di RSUD DR. Mohamad Saleh Kota Probolinggo
Abstract
Stroke merupakan salah satu penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian paling banyak di Indonesia. Sebagai penyakit katastropik, stroke merupakan penyakit yang memiliki biaya tinggi dan secara komplikasi dapat membahayakan jiwa. Kota Probolinggo merupakan kota yang memiliki prevalensi stroke tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 Jawa Timur prevalensi stroke di Kota Probolinggo berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah sebesar 8,4%. Sedangkan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dengan gejala prevalensinya sebesar 29,1% (Laksmiarti et al., 2013: 173). Keberadaan penyakit stroke ini menjadi suatu beban penyakit tersendiri bagi Kota Probolinggo, terutama bagi masyarakat yang menderita penyakit ini. Oleh karena itu, berdasarkan uraian permasalahan di atas maka perlu dilakukan studi mengenai cost of illness yang mengukur beban ekonomi dari suatu penyakit dan memperkirakan jumlah maksimum biaya yang dapat disimpan atau diperoleh jika suatu penyakit tersebut dapat diberantas. Penelitian ini juga dapat dilanjutkan sebagai upaya pengendalian biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perhitungan cost of illness pada penderita stroke peserta BPJS di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo. RSUD dr. Mohamad Saleh merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah tipe B sebagai rujukan stroke di Kota Probolinggo dengan cakupan pasien yang luas yang terdiri dari dari wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo. Sampel pada penelitian ini adalah penderita stroke yang terdaftar di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo sebagai peserta BPJS yang memenuhi kriterian inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 40 responden. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui catatan rekam medis responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden pasien penderita stroke di RSUD dr. Moh. Saleh 67,5% diantaranya adalah perempuan, 55% diantaranya memiliki usia pada kelompok umur lansia akhir, mayoritas memiliki tingkat pendidikan tamat SD/ sederajat yaitu sebesar 82,5%, mayoritas responden tidak bekerja dengan persentase sebesar 90%, serta terdiri dari 4 kelompok diagnosis berdasarkan ICD-10 yaitu, 60% terdiagnosis cerebral infarction, 7,5% terdiagnosis cva infarct due to embolism, 27,5% terdiagnosis intracerebral haemorrhage, dan 5% sisanya terdiagnosis transient cerebral ischemic attack. Biaya langsung terdiri dari 98% biaya rawat inap dan sekitar 2% biaya rawat jalan. Rata-rata biaya langsung penderita stroke peserta BPJS di RSUD dr. Moh. Saleh adalah Rp 8.278.584 dengan rentang nilai minimum hingga maksimum sebesar Rp 2.024.179 – Rp 22.534.479. Biaya tidak langsung terdiri dari pendapatan yang hilang akibat sakit dari pasien, pendapatan yang hilang dari pendamping pasien dan biaya lain-lain. Dan komponen biaya penyusun terbesar adalah biaya lain-lain. Rata-rata biaya tidak langsung penderita stroke peserta BPJS di RSUD dr. Moh. Saleh adalah Rp 974.383 dengan rentan nilai minimum hingga maksimum sebesar Rp 446.300 – Rp 2.124.200. Sedangkan cost of illness pada penelitian ini terdiri dari 87,7% biaya langusng dan sekitar 12,3% biaya tidak langsung. Rata-rata cost of illness penderita stroke peserta BPJS di RSUD dr. Moh. Saleh adalah Rp 9.252.967 dengan rentang nilai minimum hingga maksimum sebesar Rp 2.766.979 – Rp 24.242.679 Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Meningkatkan pencatatan tindakan keperawatan yang baik. Kegiatan pencatatan tindakan keperawatan ini memiliki pengaruh yang cukup besar pada besarnya biaya sakit. Pencatatan yang kurang baik akan menurunkan efisiensi dan efektivitas pembiayaan. Diperlukan adanya pembuatan clinical pathway sebagai perangkat bantu untuk penerapan standar pelayanan medik dalam upaya pengendalian biaya sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembiayaan di rumah sakit.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]