Analisis Kadar Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) Tepung Tulang Ikan Tenggiri (Scomberomorus comerson) dan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) di Kabupaten Jember
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi perikanan yang
terbilang tinggi, baik perikanan air laut maupun air tawar. Produksi ikan air laut dan
air tawar yang tinggi khususnya di Kabupaten Jember adalah ikan tenggiri dan ikan
gurami. Ikan tenggiri dan ikan gurami telah banyak dimanfaatkan di bidang
kesehatan salah satunya di bidang kedokteran gigi. Ikan tenggiri dan ikan gurami
memiliki pebedaan habitat dan kebiasaan makan yang diduga akan menyebabkan
adanya perbedaan unsur yang terkandung pada tubuh ikan.
Sebagian besar produksi ikan dimanfaatkan untuk berbagai jenis kebutuhan
sehingga banyak terdapat limbah dari ikan berupa tulang, sirip, kepala, isi perut,
dan sisik yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Tulang ikan dianggap
sumber potensial untuk mendapatkan kalsium dan fosfor. Kandungan kalsium dan
fosfor pada tulang ikan menjadi dasar dari berbagai penelitian terkait pemanfaatan
tulang ikan di kedokteran gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kadar
kalsium dan fosfor tepung tulang ikan tenggiri dan ikan gurami di Kabupaten
Jember
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional analitik.
Tahapan pengukuran kadar kalsium dan fosfor diawali dengan pembuatan tepung
tulang ikan dengan cara merebus, mengeringkan, dan menghaluskan tulang ikan.
Tahap berikutnya adalah melarutkan tepung tulang ikan menggunakan bahan-bahan
kimia berupa HNO3, H2SO4, HCl, HClO4, dan aquades. Tahap terakhir adalah
pengukuran kadar kalsium menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA) dan
kadar fosfor menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Rata-rata hasil pengukuran kalsium tulang ikan tenggiri adalah 2.382 ±2
ppm dan tulang ikan gurami adalah 5.914 ±2 ppm. Rata-rata hasil pengukuran
fosfor tulang ikan tenggiri adalah 34.537,33 ±1,53 ppm dan tulang ikan gurami adalah 17.956,33 ±3,51 ppm. Data hasil pengukuran tersebut dilakukan uji statistik,
berupa uji normalitas menggunakan uji Saphiro-wilk, uji homogenitas
menggunakan uji Levene, dan uji beda menggunakan uji Independent T Test. Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, homogen, dan terdapat
beda nyata antara kalsium tulang ikan tenggiri dan ikan gurami, juga antara fosfor
tulang ikan tenggiri dan ikan gurami.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar kalsium pada tulang ikan
gurami lebih tinggi daripada kadar kalsium tulang ikan tenggiri dan kadar fosfor
pada tulang ikan tenggiri lebih tinggi daripada kadar kalsium tulang ikan gurami.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]