Analisis Aktivitas Antioksidan, Serat Dan Daya Terima Puding Okra Hijau (Abelmoschus Esculantus L.) Dengan Penambahan Kedelai (Glycine Max)
Abstract
Penyakit Tidak Menular salah satunya Diabetes Mellitus (DM) menduduki
peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian dunia. DM adalah penyakit dengan
komponen stres oksidatif yang disebabkan oleh meningkatnya produksi radikal
bebas reactive oxygen species (ROS) melebihi kemampuan perlindungan
antioksidan alami. Hiperglikemia kronis terbukti meningkatkan stres oksidatif
yang mengakibatkan berkurangnya jumlah glucose transporter (GLUT) dan
berdampak pada peningkatan resistensi insulin, lemahnya insulin signaling dan
mengganggu sekresi insulin oleh sel β pankreas. Pengaturan pola perilaku,
termasuk pola makan, terutama konsumsi zat gizi dan juga antioksidan yang
seimbang sangat penting di lakukan bagi penderita DM. Pemberian antioksidan
dapat mengikat radikal bebas sehingga mampu menurunkan risiko DM tipe 2 dan
bermanfaat dalam mengurangi resistensi insulin.
Okra hijau dan kedelai merupakan bahan makanan yang kaya akan
kandungan antioksidan dan juga serat. Sebagai antidiabetes okra kaya akan
nutrisi, vitamin B dan folat sedangkan kedelai mengandung dietary fiber, aktivitas
hipoglikemik dan meningkatkan ekspresi insulin yang disebabkan oleh adanya
antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel β pankreas dari apoptosis yang
bermanfaat dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti DM, kanker, dan lainlain. Sehingga peneliti tertarik membuat suatu alternatif makanan selingan sehat
berbahan dasar okra hijau dan kedelai bagi penderita DM. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis aktivitas antioksidan, serat dan daya terima puding
okra hijau dengan penambahan kedelai sebanyak 30 gram, 45 gram dan 60 gram.
Penelitian ini merupakan penelitian True Experimental menggunakan desain
penelitian Posttest Only Control Design. Sampel penelitian terdiri dari 25 orang anggota prolanis penderita DM di Klinik dr. Suherman Universitas
Muhammadiyah Jember sebagai subjek uji daya terima serta menggunakan 3 kali
pengulangan untuk pengujian aktivitas antioksidan dan serat. Data hasil uji daya
terima dianalisis menggunakan uji Friedman dan uji Wilcoxon Signed Rank Test,
sedangkan data terkait aktivitas antioksidan dan serat dianalisis menggunakan uji
parametric One-Way ANOVA, apabila hasil signifikan maka dilanjutkan dengan
uji lanjutan (Post Hoc Test) lalu melihat tabel Test of Homogenety of Variances
untuk menentukan uji lanjut yang digunakan yaitu uji Bonferroni (varian sama).
Hasil uji aktivitas antioksidan dan serat berdasarkan uji One-Way ANOVA
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan hasil rata-rata uji
laboratorium aktivitas antioksidan pada perlakuan F0, F1, F2 dan F3 sebesar
10,34%; 9,82%; 9,56%; 9,33% dan kadar serat 0,72%; 0,89%; 0,97%; 1,04%.
Hasil uji daya terima berupa warna diperoleh taraf perlakuan yang memiliki skala
tertinggi yaitu F0 (2,36) dan terendah F2 (2), sedangkan dari segi aroma, rasa dan
tekstur yang memiliki skala tertinggi yaitu F1 sebesar 2,28; 2,24; 2,2 dan
perlakuan yang memiliki skala terendah dari segi aroma yaitu F3 (2), segi rasa
dan tekstur yaitu perlakuan F2 sebesar 1,68 dan 1,8. Berdasarkan uji Friedman
Test menunjukkan bahwa p value ≤ α (0,05) artinya penambahan kedelai berbeda
signifikan terhadap daya terima warna dan rasa, sedangkan daya terima aroma dan
tekstur p value > α (0,05) yang artinya penambahan kedelai tidak berbeda
signifikan.
Puding okra hijau yang direkomendasikan adalah puding okra hijau dengan
penambahan kedelai sebesar 30 gram. Hal ini karena puding okra hijau dengan
penambahan kedelai sebesar 30 gram paling diterima dari segi warna, rasa, aroma
dan tekstur oleh panelis. Selain itu puding okra hijau dengan penambahan kedelai
sebesar 30 gram memiliki aktivitas antioksidan dan serat yang cukup. Dalam 1
cup (50 gram) puding okra hijau dengan penambahan kedelai ini mengandung
bahan tambahan pangan pemanis buatan yang sangat rendah dari batas maksimum
yang ditetapkan oleh SNI 01-6993-2004 sehingga aman bila dijadikan makanan
selingan bagi penderita DM. Penderita DM juga dapat mengkonsumsi puding ini
sesuai dengan kebutuhan energi masing-masing penderita.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]