dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan kausa utama kematian di sebagian besar negara maju di dunia yang biasa ditunjukkan dengan tingginya kadar glukosa darah. Tingginya kadar glukosa darah bila tidak dikendalikan dengan baik dapat memicu terjadinya komplikasi seperti kolesterol tinggi, hiperglikemik, komplikasi makrovaskular, dan neuropati. Komplikasi makrovaskular yang merupakan penyebab utama kematian adalah penyakit jantung koroner (PJK). Diabetes jangka panjang memberi dampak yang parah pada sistem kardiovaskular. Pada penderita diabetes dapat terjadi peningkatan asam lemak bebas dalam darah dan kadar asam lemak bebas sejalan dengan naik turunnya kadar glukosa dalam darah. Pada beberapa penelitian memperlihatkan terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah pada penderita diabetes tersebut dimana sering juga didapati kadar kolesterol dalam darahnya tinggi. Hal ini disebabkan karena pada penderita diabetes glukosa tidak bisa diubah menjadi energi sehingga untuk mendapatkan energi dilakukan pemecahan lemak melalui mekanisme lipolisis. Adanya resistensi insulin, enzim hormon sensitive lipase akan bekerja lebih aktif sehingga terjadi lipolisis trigliserida intraseluler yang berakibat terbentuknya asam lemak yang berlebihan. Hasil akhir dari pemecahan lemak adalah asam lemak yang banyak dalam darah. Konsentrasi lipid terutama konsentrasi kolesterol yang tinggi ini akan memicu terjadinya dislipidemia dan berpengaruh terhadap jantung. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes dan antikolesterol adalah ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) yang didalamnya terkandung senyawa kimia seperti polifenol atau katekin dengan efektivitasnya sebagai antioksidan. Antioksidan tersebut diharapakan dapat berperan dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah dan perbaikan jantung. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) pada dosis 300mg/kgBB, 600mg/kgBB dan 1200mg/kgBB selama 14 hari terhadap penurunan kadar kolesterol total Serta skoring histopatologi jantung pada mencit diabetes karena induksi aloksan dosis 225mg/kgBB. Tahapan pertama dari penelitian ini adalah membuat ekstrak teh hijau dengan cara infusa yang dikeringkan dengan freeze dryer. Ekstrak berupa suspensi diberikan setiap hari selama 14 hari kepada mencit diabetes yang telah diinduksi aloksan. Pada hari ke-15 mencit diukur kadar glukosa dan kolesterol total darah dengan biolyzer. Organ jantung diberi pewarnaan H-E. Data hasil kolesterol total dan skoring jantung dianalisis menggunakan SPSS. Kadar kolesterol total menggunakan One-Way ANOVA dan skoring jantung menggunakan Kruskallwallis dengan taraf kepercyaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau pada semua dosis dapat menurunkan kadar kolesterol total dan perbaikan skoring jantung. Penurunan kadar kolesterol dan skoring jantung terbaik adalah pada pemberian ekstrak 1200 mg/kgBB. Ekstrak teh hijau dosis 1200 mg/kgBB memiliki kemampuan yang setara dengan metformin pada skoring jantung. Pada gambaran histopatologi jantung mencit terjadi perbaikan pada sel otot jantung yang dibandingkan dengan kontrol negatif. Perbaikan serabut otot jantung, nekrosis sel dan vakuolisasi berkurang dari ekstrak 300 mg/kgBB hingga 1200mg/kgBB. Sehingga, ekstrak teh hijau dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan alternatif berbahan alam sebagai antikolesterol dan perbaikan jantung. | en_US |