dc.description.abstract | Hipertensi merupakan tantangan kesehatan global yang penting karena dapat memicu penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal kronis yang dapat mematikan. Sekitar 40% dari populasi dunia yang berusia di atas 25 tahun telah didiagnosis menderita hipertensi pada tahun 2008. Kematian akibat komplikasi hipertensi menyumbang 9,4 juta kasus per tahun di seluruh dunia. Hipertensi bertanggung jawab untuk setidaknya 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Kepatuhan pengobatan untuk penyakit kronis seperti hipertensi merupakan tantangan bagi semua pasien. Hipertensi hanya dapat dikendalikan melalui kontrol kesehatan secara rutin dan tidak dapat disembuhkan. Hanya sekitar 30% pasien yang menjalani pengobatan dan memiliki tingkat hipertensi terkontrol. Peningkatan kepatuhan terapi hipertensi dapat menghasilkan manfaat kesehatan dan ekonomi yang sangat besar. Di Jerman sudah dikembangkan kuesioner yang mampu mengidentifikasi hambatan kepatuhan dengan nama Adherence Barrier Questionnaire (ABQ). Tujuan penelitian ini adalah untuk menerjemahan ABQ ke dalam Bahasa Indonesia, menguji validitas, dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain crosssectional. Penelitian ini ditujukan untuk menerjemahkan kuesioner penghalang kepatuhan (ABQ) dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui validitas dan reliabilitas ABQ di RSD dr. Soebandi Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosa hipertensi yang melakukan pengobatan di RSD dr. Soebandi Jember dengan jumlah 855 pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 280 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan SPSS versi trial. Analisis data yang dilakukan adalah face validity, internal consistency reliability, exploratory factor analysis, dan descriptive analysis. Hasil penelitian menunjukkan ABQ memiliki nilai reliabilitas 0,685 sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner ini reliabel. ABQ memiliki validitas muka yang baik yang dapat dibuktikan dengan tidak adanya saran redaksional dari responden. Validitas struktural ABQ versi Bahasa Indonesia dapat memisahkan 4 faktor pembentuk kuesioner tetapi tidak dapat mengidentifikasi hambatan kepatuhan karena tidak diketahui cara pengkodean untuk menilai butir pertanayaan. | en_US |