Penerapan Problem Based Learning Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS 3 SMAN 1 Cluring Tahun Ajaran 2018/2019
Abstract
Pembelajaran menurut Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang berbasis karakter dan sedang diterapkan untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Proses kurikulum 2013 berpola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Permendikbud, 2013:5). Adanya perubahan kurikulum tersebut, pendidik diharapkan untuk mengembangkan proses pembelajaran yang memacu peserta didik menjadi lebih aktif dan berpikir kritis, karena dengan adanya aktivitas yang dilakukan peserta didik dapat membantu mengingat pembelajaran yang telah didapatkan. Konsep pembelajaran harus sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menitikberatkan terhadap tujuan untuk mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan yang diperoleh setelah menerima materi pelajaran Fakta yang ada permasalahan pembelajaran sejarah adalah masalah model pembelajaran, kurikulum sejarah, masalah materi, dan masalah media pembelajaran. Masalah utamanya adalah terletak pada model dan media yang digunakan, model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sebagian besar masih menggunakan pendekatan tradisional yaitu dengan ceramah dan memberikan informasi materi. Penggunaan model dan media yang tepat mampu merubah tingkat kemampuan berpikir kritis dan hasil peserta didik. Salah satu upaya untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar dapat menggunakan model problem based learning dengan media Audio Visual yang pada dasarnya dapat membantu peserta didik untuk berpikir secara kritis.
Model problem based learning menurut Paul Eggen dan Kauchak, terdapat 4 langkah Problem Based Learning yaitu: (1) mereview dan menyajikan masalah; (2) menyusun strategi; (3) menerapkan strategi; (4) membahas dan mengevaluasi hasil Media Audio Visual mampu meningkatkan berpikir kritis karena dapat menampilkan sesuatu yang abstrak menjadi lebih kongkret. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimanakah penerapan problem based learning dengan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 3 SMAN 1 Cluring; (2) Bagaimanakah penerapan problem based learning dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 3 SMAN 1 Cluring. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPS 3 SMAN 1 Cluring berjumlah 34 orang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan model Hopskin serta menggunakan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian yang diperoleh dari data kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Berpikir kritis (Performansi proses) pada siklus 1 secara klasikal sebesar 52,41%,. Siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 21,15% menjadi 65,94%. Siklus 3 secara klasikal juga mengalami peningkatan sebanyak 16,965 sehingga menjadi 74,78%. Sedangkan berpikir kritis (performansi hasil) siklus 1 secara klasikal sebesar 54,11%. Siklus 2 secara klasikal mengalami peningkatan sebanyak 19,56% sehingga menjadi 64,44%. Siklus 3 secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 16,6% sehingga menjadi 76,17%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siklus 1 sebesar 73,08 meningkat pada siklus 2 sebanyak 6,06 sehingga meningkat menjadi 75,73. Pada siklus 3 mengalami peningkatan dari siklus 2 sebesar 0,44 sehingga menjadi 76,17. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media Audio Visual dapat meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah kelas XI IPS 3 SMAN 1 Cluring. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, dan juga sebagai rekomendasi terkait pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMN 1 Cluring.