Etnomatematika Pada Tumpeng dan Ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi Sebagai Lembar Kerja Siswa
Abstract
Matematika merupakan ilmu yang terbentuk dari pengalaman manusia, yang diproses dan diolah sehingga membentuk konsep-konsep matematika yang ada saat ini. Oleh karena itu matematika menjadi hal yang penting untuk dipelajari karena banyak hal di kehidupan yang berkaitan dengan matematika, sehingga pengetahuan tentang matematika dibutuhkan untuk memecahkan beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, etnomatematika adalah matematika yang terdapat atau diterapkan oleh kelompok budaya. Etnomatematika juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar yang dapat menarik minat siswa untuk mempelajari matematika, karena siswa akan lebih mudah mempelajari ilmu yang berkaitan langsung dengan kehidupan nyata. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Daerah penelitian ini yaitu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi yang merupakan tempat pelaksanaan ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan oleh 3 orang observer. Wawancara dilakukan terhadap 3 narasumber yaitu tokoh adat Desa Kemiren sebagai subjek pertama, budayawan Banyuwangi sebagai subjek kedua, dan pembuat tumpeng sebagai subjek ketiga. Dokumentasi diperoleh dari kantor Desa Kemiren dan sumber lainnya. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 26 Maret 2019 dan 10 April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika yang ada pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi dan memanfaatkan hasil penelitiannya menjadi Lembar Kerja Siswa berbasis etnomatematika. Etnomatematika yang terdapat pada pembuatan tumpeng saat ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi yaitu meliputi aktivitas membilang/ menghitung, dan mengukur. Aktivitas membilang/ menghitung terjadi pada saat pengamatan kebutuhan bahan yang digunakan untuk pembuatan tumpeng dan pecel pithik, penentuan biaya yang diperlukan untuk pembuatan tumpeng dan pecel pithik, banyak tumpeng yang disajikan, banyak obor, dan porsi untuk satu paket tumpeng pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi. Aktivitas mengukur terjadi pada pengamatan kebutuhan bahan yang digunakan untuk pembuatan tumpeng dan pecel pithik, alat yang digunakan untuk pembuatan tumpeng dan pecel pithik, alas dan tutup tumpeng, wadah yang digunakan untuk tumpeng dan pecel pithik, tumpeng pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi, obor pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi, dan posisi duduk untuk menikmati tumpeng pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi. Selain itu, beberapa bentuk alatalat yang digunakan, serta hasil dari tumpeng yang disajikan pada Tumpeng Sewu Banyuwangi juga memiliki konsep matematika seperti bentuk bengahan, dandang, kemarang, serta bentuk tumpeng yang berupa kerucut. Data yang telah diperoleh mengenai etnomatematika pada tumpeng dan ritual Tumpeng Sewu akan dianalisis, kemudian dibuat LKS berkenaan dengan penelitian tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu Lembar Kerja Siswa yang berbasis etnomatematika berkenaan dengan materi bangun ruang sisi lengkung (kerucut). Materi ini didapatkan berdasarkan pada bentuk tumpeng yang dihasilkan pada ritual Tumpeng Sewu Banyuwangi, sehingga pengambilan materi tersebut dipertimbangkan atas fokus utama pada penelitian ini yaitu tumpeng yang berbentuk kerucut. Lembar Kerja Siswa ini ditujukan untuk kelas IX yang penyusunannya berdasarkan KI dan KD yang terdapat pada silabus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum 2013 revisi tahun 2017.