Meningkatkan Kemampuan Memerankan Tokoh Dalam Fabel Singa dan Tikus Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas VII SMP Al-Muttaqin Jember
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum memadainya kemampuan siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember dalam bermain peran. Pada umunya kelemahan tersebut terletak pada pelafalan dan ekspresi siswa dalam memerankan tokoh dalam fabel. Pada saat siswa diminta untuk bermain peran, mereka merasa malu untuk mengekspresikan tokoh yang ada pada naskah yang diperankannya. Hal tersebut disebabkan siswa tidak pernah terlatih bermain peran. Pembelajaran mengenai materi bermain peran hanya tersaji dalam bentuk ceramah dan penugasan. Maka dari itu, peneliti ingin mencoba pembelajaran model Jigsaw diterapkan pada materi bermain peran pada siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember. Terdapat dua macam kelompok pada model pembelajaran Jigsaw yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pada kelompok asal, siswa terbentuk untuk menentukan tokoh pada setiap anggota. Kemudian anggota kelompok akan terpecah untuk membentuk kelompok ahli. Pada kelompok ahli, siswa diajarkan bagaimana bermain peran sesuai tokoh masing-masing. Setelah itu, siswa kembali pada kelompok asal untuk menuangkan pengetahuannya yang didapatkan dari kelompok ahli dan memadukan dengan teman sekelompoknya. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi bagaimanakah proses penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan bermain peran pada siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember dan bagaimanakah peningkatan kemampuan bermain peran siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model Jigsaw. Sesuai dengan permasalahan penelitian, adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti. Tujuan tersebut adalah mendeskripsikan proses penerapan pembelajaran model Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan bermain peran pada siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan bermain peran siswa setelah diterapkannya pembelajaran model Jigsaw. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan data dilakukan mulai 16 Oktober 2018 sampai dengan 23 Oktober 2018 dengan subjek penelitian siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember. Proses kegiata belajar mengajar dengan menggunakan model jigsaw, siswa terbagi menjadi beberapa kelompok asal. Setiap siswa dari kelompok asal mendapat peran masing-masing. Dari yang telah mereka dapatkan pada kelompok asal, mereka akan dipecah menjadi kelompok baru dan disatukan dengan kelompok lain yang mendapatkan peran yang sama. Mereka yang mendapat peran yang sama berkumpul dan saling mempelajari peran mereka dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dari kelompok ahli siswa dapat mengemukakan pendapat dan menampung pendapat baru. Kemudian setelah mereka mempelajari peran yang sama lalu mereka akan kembali ke kelompok asal. Hasil dalam penelitian ini, kemampuan bermain peran pada siswa kelas VII SMP Al Muttaqin Jember mengalami peningkatan. Pada prasiklus ketuntasan hasil belajar siswa 14,29%, pada silkus I meningkat menjadi 64,29% dan pada silkus II juga meningkat menjadi 89,29% sehingga secara klasikal memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) SMP Al Muttaqin Jember dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan aktifitas dan hasil belajar pada pokok bahasan bermain peran. Saran yang diberikan yaitu bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, apabila hasil yang didapatkan belum mencapai nilai KKM, maka gunakan model pembelajaran yang lebih variatif agar siswa tidak jenuh dalam belajar, bagi siswa apabila model pembelajaran yang dipilih terasa lebih efektif, maka terapkan pada materi yang lainnya. Carilah cara belajar yang menyenangkan. Bagi peneliti selanjutnya, pengaruh dari model pembelajaran yang telah diterapkan dapat dijadikan sebagai refrensi untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.