Show simple item record

dc.contributor.advisorBudirahardjo, Roedy
dc.contributor.advisorNugroho, Raditya
dc.contributor.authorDinyanti, Shinta
dc.date.accessioned2019-08-19T03:48:46Z
dc.date.available2019-08-19T03:48:46Z
dc.date.issued2019-08-19
dc.identifier.nim151610101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91914
dc.description.abstractKaries gigi ditandai dengan rusaknya enamel yang disebabkan oleh aktivitas metabolisme bakteri dalam plak yang menyebabkan terjadi demineralisasi dan berpengaruh pada keadaan dari rongga mulut. Saliva menjadi salah satu faktor yang mempunyai pengaruh besar terhadap keparahan karies gigi. Dengan adanya peningkatan aktivitas dari mikroorganisme, menyebabkan keadaan pH, viskositas dan volume saliva juga akan berubah. Produksi saliva yang mengalami gangguan dapat mempengaruhi viskositas dan pH saliva, sehingga dapat menyebabkan volume dan fungsi saliva menjadi terganggu. Suatu penurunan kecepatan sekresi saliva bisa diikuti oleh peningkatan jumlah Streptococcus mutans sehingga menyebabkan pH di rongga mulut meningkat, viskositas saliva meningkat dan volume saliva menjadi menurun. Berbagai metode telah diterapkan untuk mengatasi masalah terjadinya penyakit di rongga mulut, diantaranya adalah dengan penggunaan obat kumur sintetik yang mengandung chlorhexidine, namun meski efektif dalam menghambat pembentukan plak, senyawa sintetis dapat menyebabkan ketidak seimbangan mikroflora di dalam rongga mulut dan dapat memberikan efek mutagenik. Oleh karena itu, alternatif lain dengan menggunakan bahan yaitu propolis karena memiliki senyawa flavonoid, phenolic acid serta ester sebagai daya antibakteri dan memiliki efek samping yang lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pH, viskositas dan volume saliva setelah berkumur dengan obat kumur sintetik yang mengandung chlorhexidine dan larutan propolis pada anak usia 11-12 tahun di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember. Pada penelitian ini anak usia 11 hingga 12 tahun di instruksikan untuk berkumur dengan menggunakan 2 bahan yaitu obat kumur sintetik yang mengandung chlorhexidine dan larutan propolis. Kemudian saliva dari subjek di kumpukan di suatu wadah lalu di ukur pH saliva dengan menggunakan pH meter merk Hanna, viskositas saliva dengan viscositometer ostwald dan volume saliva dengan menggunakan gelas ukur lalu dilihat perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada subjek laki – laki dan perempuan setelah berkumur dengan chlorhexidine dan larutan propolis. Pada analisis data statistik dengan menggunakan uji non parametrik wilcoxon di dapatkan signifikansi p < 0,05 yang artinya ada perbedaan yang bermakna antara pH, viskositas dan volume saliva pada subjek laki – laki maupun perempuan yang berkumur dengan menggunakan chlorhexidine dan larutan propolis. Pada penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang bermakan antara pH, viskositas dan volume saliva pada subjek laki – laki maupun perempuan setelah berkumur dengan menggunakan obat kumur sintetik yang mengandung chlorhexidine dan larutan propolis pada anak usia 11 – 12 tahun di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember yaitu rata – rata pH saliva meningkat setelah berkumur dengan menggunakan propolis, rata – rata viskositas saliva menurun setelah berkumur dengan menggunakan propolis dan rata – rata volume saliva meningkat setelah berkumur dengan menggunakan propolisen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectObat Kumur Sintetiken_US
dc.subjectLarutan Propolisen_US
dc.titlePerbedaan PH, Viskositas Dan Volume Saliva Setelah Berkumur Dengan Obat Kumur Sintetik Yang Mengandung Chlorhexidine Anak Usia 11-12 Tahun Di Pondok Pesantreni H, Dengan Obat Sintetik Dan Larutan Propolis Pada Nurul Islam Antirogo Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record