Hubungan Kepadatan Dermatophagoides spp. dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di RS Paru Jember
Abstract
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik saluran napas yang bersifat hiperesponsif yang ditandai adanya gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk, terutama pada malam hari atau dini hari. Adapun faktor risiko yang berperan dalam menimbulkan asma yaitu faktor pejamu (hipereaktivitas bronkus, atopi, ras, jenis kelamin, faktor genetik) dan faktor lingkungan (alergen dalam rumah, alergen luar rumah, makanan, obat-obatan, emosi). Alergen dalam rumah salah satunya yaitu tungau debu rumah (TDR), dimana sekitar 50-80% asma di seluruh dunia disebabkan oleh TDR, khususnya spesies Dermatophagoides pteronyssinus dan Dermatophagoides farinae. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepadatan Dermatophagoides spp. dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di RS Paru.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian yaitu 30 penderita asma di RS Paru yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan anamnesa kepada penderita asma mengenai frekuensi serangan asma dalam tiga bulan terakhir, mengambil debu dari ruang tamu dan ruang tidur pada rumah penderita asma, dan mengidentifikasi keberadaan TDR pada debu tersebut di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Tungau debu rumah (TDR) yang ditemukan dibuat preparat dan diidentifikasi sebagai Dermatophagoides spp. berdasarkan kunci identifikasi Collof (2009) kemudian dikonsultasikan dengan ahli entomologi di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Frekuensi serangan asma didapatkan dengan melakukan anamnesa secara langsung kepada penderita asma.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]