Show simple item record

dc.contributor.authorRAUDATUL CHAIRAH
dc.date.accessioned2013-12-16T07:19:28Z
dc.date.available2013-12-16T07:19:28Z
dc.date.issued2013-12-16
dc.identifier.nimNIM060910302190
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9186
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan selama 3 bulan yang terhitung dari Oktober 2010 sampai Desember 2010 dengan menggunakan metode kualitatif yang mempunyai tujuan untuk menemukan teori-teori dan mencari kebenaran. Lokasi penelitian ini bertempat di suatu pondok pesantren Probolinggo, penulis sengaja menggunakan nama samaran untuk nama pondok pesantren dengan alasan untuk menjaga nama baik pondok pesantren tersebut. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian terselubung dan posisi peneliti dalam keadaan partisipasi moderat (terdapat keseimbangan peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar ) dengan menggunakan pendekatan tersembunyi sehingga tidak mempengaruhi latar penelitian. Penulis menggunakan metode historis dan teknik wawancara tak terstruktur, dengan begitu penulis tidak perlu menyusun pertanyaan terlebih dahulu karena disesuaikan dengan keadaan informan. Peneliti juga menggunakan wawancara informal, dengan wawancara ini peneliti barang kali tidak diketahui bahwa melakukan penelitian, informan tidak menyadari bahwa sedang diwawancarai. Dalam suatu perilaku ”Mba’-mba’an” terjadi beberapa proses yang dilakukan antar pelaku, yang pertama proses perkenalan, pada proses perkenalan pelaku saling mengenal antar santriwati senior dengan santriwati junior. Biasanya santriwati senior yang berani berkenalan dahulu dengan cara menyapa atau kirim surat seperti halnya orang yang berpacaran dengan lawan jenis. Yang kedua yaitu adanya saling memberi antar keduanya, mereka saling mencukupi kekurangan yang dibutuhkan oleh pasangannya. Dan yang ketiga yaitu adanyan perilaku seksual, dalam hubungan ”Mba’-mba’an” terjadi perilaku seksual yang saling memuaskan hawa nafsu mereka yaitu dengan cara meraba, berciuman, dan pegang alat vital mereka. Terjadinya perilaku ”Mba’-mba’an” ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor dari diri mereka sendiri dan dari lingkungan, faktor dari diri mereka sendiri yang meliputi adanya sikap imitasi, sugesti, simpati dan identifikasi, sedangkan faktor lingkungan yaitu dari aturan atau sistem di pesantren dan bentuk asrama yang menyebabkan terjadinya relasi sesama jenis tersebut. Akhinya perilaku ”Mba’-mba’an” yang terjadi di pesantren Al-Taubah ada dua macam, ada perilaku ”Mba’-mba’an” yang biasa, artinya hubungan ”Mba’mba’an” tersebut tidak ada perilaku seksual yang terjadi diantara mereka. Dan yang kedua perilaku ”Mba’-mba’an” yang parah yaitu adanya hubungan seksual yang terjadi antar pelaku ”Mba’-mba’an”.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910302190;
dc.subjectMba’-Mba’an, erilaku Senior Dengan Junioren_US
dc.titlePERILAKU “MBA’-MBA’AN” (STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERILAKU SENIOR DENGAN JUNIOR DI PONDOK PESANTREN PUTRI “AL-TAUBAH” PROBOLINGGO)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record