Efek Seduhan Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) Terhadap Jumlah Sel Limfosit Pada Tikus Wistar Jantan Yang diinduksi Staphylococcus Aureus
Abstract
Inflamasi merupakan suatu respon pertahanan tubuh terhadap adanya trauma meliputi trauma fisik dan trauma kimia ataupun adanya mikroorganisme patogen. Mikroorganisme patogen yang sering menimbulkan inflamasi adalah bakteri. Salah satu bakteri yang dianggap sering menyebabkan inflamasi adalah bakteri golongan Streptococcus dan Staphylococcus. Staphylococcus dianggap sebagai penyebab infeksi baik pada manusia maupun pada hewan. Proses Inflamasi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat terjadi karena adanya eksotoksin yang dimiliki bakteri gram positif pada umumnya. Untuk menekan adanya inflamasi biasanya digunakan obat-obatan sintetis berupa NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drugs) ataupun kortikosteroid. Namun penggunaan NSAID ataupun kortikosteroid dapat menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi diantaranya mual, muntah, pusing, urtikaria dan diare. Maka dari itu diperlukan alternatif lain untuk mengatasi efek samping dari obat-obatan sintesis tersebut. Salah satu altenatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan tanaman kopi robusta (Coffea canephora). Kopi robusta mempunyai banyak kandungan yang berguna untuk tubuh, senyawa aktif yang terkandung dalam kopi adalah polifenol dan alkaloid. Senyawa polifenol dalam kopi adalah asam klorogenat dan asam ferulat, komponen kimia lain yang terkandung di dalam kopi adalah kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian seduhan biji kopi robusta (Coffea canephora) terhadap jumlah sel limfosit pada tikus Wistar jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris. Pada penelitian ini menggunakan rancangan the post test only control group design. Besar sampel yang digunakan adalah 12 ekor tikus sebagai sampel yang terbagi secara acak dalam 3 kelompok, kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan kopi. Kemudian membuat hapusan darah, darah diambil melalui plexus retroorbitalis pada tikus dan diwarnai dengan pewarnaan giemsa. Selanjutnya, dilakukan penghitungan jumlah limfosit per seratus leukosit. Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk Test untuk mengetahui distribusi data dan uji homogenitas data menggunakan Levene Test. Data yang diperoleh normal dan homogeny, maka dilakukan uji parametrik dengan One Way Anova kemudian dilanjutkan uji LSD (Least Significance Difference). Perbedaan yang signifikan dari hasil analisis statistik menandakan bahwa terdapat penurunan jumlah limfosit yang signifikan. Penurunan jumlah limfosit menunjukkan bahwa kopi robusta mengandung senyawa asam klorogenat, asam ferulat, dan kafein. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa seduhan biji kopi robusta efektif untuk menurunkan jumlah sel limfosit pada tikus wistar jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]