Profil Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Menurut David Keirsey
Abstract
Profil pemecahan masalah matematika adalah gambaran yang dilakukan siswa dalam memecahkan masalah matematika dengan menggunakan 4 langkah pemecahan masalah menurut tahapan Polya yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Masalah matematika adalah pertanyaan atau soal matematika yang dalam memecahkan masalah memerlukan pemahaman dan cara yang tidak biasa untuk menyelesaikannya. Kepribadian adalah susunan sistem psikofisis yang khas pada tiap individu yang didapatkan dari hasil penyesuaian dari lingkungannya dan dapat dibedakan dengan individu lainnya. Kepribadian yang digunakan pada penelitian ini adalah kepribadian menurut David Keirsey yang meliputi Guardian, Artisan, Idealis, dan Rasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari tipe kepribadian menurut David Keirsey. Hal yang mendasari penelitian ini dilakukan karena masih banyak siswa yang masih merasa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh cara guru dalam mengajar, sehingga diharapkan adanya penelitian ini menjadi panduan guru untuk mengubah cara mengajarnya yang disesuaikan lagi dengan kebiasaan-kebiasaan siswa. Soal cerita yang digunakan adalah sistem persamaan linear tiga variabel dan perbandingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas Alat Berat SMK Negeri 2 Jember dimana penelitian dimulai pada tanggal 15 Februari 2019 - 22 Februari 2019. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes dan wawancara, dimana angket MBTI untuk kepribadian dan tes pemecahan masalah matematika.
Berdasarkan validasi angket kepribadian, soal tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara, didapatkan rerata (Va) untuk angket kepribadian adalah
, untuk tes pemecahan masalah adalah 2,875 sedangkan untuk pedoman wawancara adalah 2,83. Angket MBTI diberikan kepada seluruh siswa di salah satu kelas 10 yang kemudian dikelompokkan menjadi siswa guardian, artisan, idealis, dan rasional. Soal tes yang sudah dinyatakan valid dapat diberikan kepada subjek penelitian sebagai instrumen tes. Hasil pekerjaan siswa kemudian dianalisis berdasarkan empat tahap Polya selanjutnya dilakukan wawancara terhadap subjek penelitian yang dipilih yakni siswa kepribadian guardian, artisan, idealis dan rasional.
Berdasarkan kemampuan pemecahan masalah siswa berkepribadian guardian pada tahap memahami masalah, siswa dapat menuliskan yang diketahui dan ditanyakan serta siswa dapat menggambarkan permasalahan sdengan tepat dan benar. Pada tahap merencanakan penyelesaian siswa mengetahui teori yang digunakan namun siswa tidak menyusun strategi atau langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap melaksanakan rencana, siswa dapat melaksanakanrencana untuk menyelesaikan masalah hanya saja siswa kurang teliti sehingga hasil yang di dapat kurang tepat. Pada tahap memeriksa kembali, siswa tidak memeriksa kembali atau mempertimbangkan kembali pekerjaannya dan siswa hanya menemiliki satu alternatif penyelesaian