Tingkat Keterbacaan Wacana pada Buku Tematik Kurikulum 2013 Kelas IV SD Berdasarkan Grafik Fry
Abstract
Buku teks merupakan salah satu sumber belajar yang penting dalam
kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Wacana yang terdapat pada buku teks,
haruslah wacana yang dapat dibaca dan dipahami siswa sesuai dengan jenjangnya.
Aspek keterbacaan yang kurang sesuai dengan kemampuan siswa dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami isi yang ada pada wacana
tersebut. Terkait hal tersebut kesesuaian keterbacaan wacana yang ada pada buku
siswa kelas IV edisi revisi 2017, masih kurang sesuai dengan siswa kelas IV SD.
Alasan memilih wacana yang ada pada buku siswa kelas IV, karena kelas IV SD
merupakan awal siswa belajar pada tingkat pemahaman, lebih khususnya pada
kegiatan membaca. Artinya, apabila siswa kesulitan memahami wacana-wacana
tersebut maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai
wacana atau materi tersebut.
Selain wacana dilihat dari keterbacaannya, wacana yang baik juga
menggunakan kalimat yang memperhatikan struktur ataupun pola-pola
kalimatnya. Struktur kalimat berkaitan dengan unsur-unsur pembentuk kalimat,
yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K).
Wacana yang terdapat pada buku tematik kelas IV menggunakan pola-pola
kalimat yang beragam dan kalimat yang digunakan masih banyak menggunakan
kalimat yang panjang. Perluasan kalimatnya ada yang tidak mengikuti 6 tipe pola
kalimat dasar, sehingga dirasa cukup sulit untuk menentukan unsur kalimatnya.