Perbedaan Perubahan Warna Resin Akrilik Heat Cured dalam Perendaman Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) dan Teh Hitam (Camellia sinensis)
Abstract
Kehilangan gigi adalah keadaan hilangnya satu atau lebih gigi dari rongga
mulut yang akan menurunkan segi estetika penampilan seseorang. Salah satu upaya
mengatasi kerugian tersebut adalah menggunakan gigi tiruan. Komponen gigi
tiruan yang penting adalah basis gigi tiruan. Bahan basis gigi tiruan yang sering
digunakan adalah berbasis polimer seperti resin akrilik atau polimetil metakrilat
(PMMA). Resin akrilik polimerisasi panas merupakan yang paling sering
digunakan karena estetiknya yang baik, mudah diproses dan mudah diperbaiki.
Basis gigi tiruan akan berkontak dengan berbagai makanan dan minuman di dalam
rongga mulut dan dalam jangka waktu tertentu menunjukkan kecenderungan
menyerap air atau cairan, bahan kimia maupun bahan makanan dan minuman. Salah
satu minuman yang digemari oleh masyarakat adalah teh, baik teh hijau maupun
teh hitam.
Salah satu kandungan dari daun teh yang berperan dalam menyebabkan
perubahan warna pada basis gigi tiruan adalah senyawa golongan fenol berupa
katekin (tanin) yang akan memberikan warna sesuai dengan warna daun teh.
Katekin bersifat asam dengan pH 2,8 - 4,9. Senyawa polifenol akan menganggu
ikatan rantai polimer resin dengan menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis antara
fenol (-OH) dari katekin dan ester (—COOR) polimetil metakrilat pada plat resin
akrilik sehingga terjadi banyak rongga atau porus pada permukaan plat resin akrilik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan perubahan warna resin
akrilik heat cured dalam perendaman seduhan teh hijau dan teh hitam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan
jumlah sampel sebanyak 45 sampel. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
the pre-test and post-test control group design yaitu rancangan penelitian yang
melakukan pengukuran pada variabel yang sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat 9
kelompok perlakuan pada penelitian ini dengan 3 waktu perendaman yang berbeda.
Kelompok 1a (70 menit), 1b (5 jam), 1c (15 jam) merupakan kelompok kontrol
yaitu resin akrilik yang direndam dalam air mineral, kelompok 2a (70 menit), 2b (5
jam), 2c (15 jam) merupakan kelompok resin akrilik yang direndam dalam seduhan
teh hijau dan kelompok 3a (70 menit), 3b (5 jam), 3c (15 jam) merupakan kelompok
resin akrilik yang direndam dalam seduhan teh hitam.
Data hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada
perubahan warna resin akrilik heat cured dalam perendaman seduhan teh hijau dan
teh hitam yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar p < 0,05. Perendaman
dalam seduhan teh hitam menyebabkan perubahan warna yang lebih besar
dibandingkan dengan perendaman dalam seduhan teh hijau. Dari seluruh kelompok
perlakuan, didapatkan bahwa semakin lama waktu perendaman akan menyebabkan
perubahan warna yang semakin besar pada resin akrilik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa perendaman resin akrilik pada seduhan teh hitam menyebabkan
perubahan warna yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan warna pada
resin akrilik dalam perendaman seduhan teh hijau dengan pengaruh waktu yang
semakin lama akan menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik yang semakin
besar.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]