SIKAP AMERIKA SERIKAT TENTANG PENGURANGAN EMISI DALAM KONVENSI BALI ROADMAP (COP 13 UNFCCC)
Abstract
Amerika Serikata yang merupakan negara penyumbang emisi terbesar
yakni 36,1% dari total konsumsi emisi dunia malah bersikap menolak
komitmen dunia dalam upaya pengurangan emisi dalam konvensi Bali
Roadmap. Hal ini didasari oleh kepentingan nasional khususnya ekonomi, di
mana Amerika menganggap dengan tunduk kepada keputusan untuk
mengurangi emisi maka perekonomian Amerika akan terpukul. Penolakan
tersebut menimbulkan banyak kecaman dari berbagai pihak yang
mengharapkan Amerika memimpin dunia dalam memerangi pemanasan global
bahkan sampai terjadi kebuntuan dalam konvensi yang digelar di Bali
Convention Center tersebut. Namun ternyata Amerika tetap mempertahankan
kepantingan nasionalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
alasan apa yang mendorong Amerika untuk tetap bertahan pada pendirianya
dengan menggunakan teori National Interest. Seberapa signifikan pengurangan
emisi dapat mempengaruhi perekonomian Amerika sehingga Amerika
mengorbankan kepentingan banyak pihak yang mengharapkan komitmen jelas
dari terselenggaranya Bali Roadmap.
Dalam penelitian ini, penulis lebih menggunakan teknik penelitian
kepustakaan (Library Research). Serta metode yang digunakan adalah metode
Deskriptif- kualitatif. Penggunaan metode kualitatif didasari alasan karena data
utama yang diperoleh merupakan data sekunder, sehingga tidak dapat diukur
secara langsung.
Amerika menolak untuk pengurangi emisi. Karena bagi Amerika,
mengurangi emisi sama dengan mengguncang perekonomianya. Terlebih,
industri minyak atau industri yang berbasis bahan bakar fosil merupakan
penyumbang pajak terbesar di Amerika Serikat. Apabila pendapatan perusahan
minyak di Amerika Serikat menurun maka, akan menyebabkan penurunan
pendapatan Amerika Serikat.