Pemodelan Perubahan Garis Pantai Watu Dodol Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Model Numerik CEDAS-NEMOS
Abstract
Pantai Watu Dodol merupakan kawasan wisata yang ada Desa Ketapang,
Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Pantai ini terletak di ujung utara
Kabupaten Banyuwangi dan berbatasan langsung dengan perairan Selat Bali. Pada
Juli 2015 di suatu ruas garis pantai Watu Dodol mengalami erosi yaitu amblasnya
plengsengan akibat garis pantai yang terus terkikis oleh ombak laut. Daerah pantai
adalah daerah yang rawan akan erosi dan akresi. Demikian juga pantai Watu Dodol
mengalami abrasi dan akresi yang menyebabkan perubahan garis pantai di sepanjang
pantai. Perubahan garis pantai ini diakibatkan oleh gelombang laut yang terus
menerus menggerus garis pantai dan membawa sedimen pantai. Penelitian dilakukan
pada garis pantai Watu Dodol untuk mengetahui perubahan garis pantai dan
memprediksi sedimentasi serta memodelkan perubahan garis pantai Watu Dodol.
Dalam penelitian ini juga akan dikaji dan dimodelkan perubahan garis pantai dalam
rentang waktu 10 tahun mendatang. Kalibrasi juga penting dilakukan untuk
mendapatkan hasil simulasi perubahan garis pantai yang mendekati akurat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi,
analisis, dan metode simulasi. Metode observasi dilakukan dengan survai lapangan
untuk memperoleh data primer yaitu sampel sedimen. Data sekunder yaitu data angin,
batimetri, dan pasang surut diperoleh dari instansi terkait. Data garis pantai didapat
dari hasil overlay citra satelit. Data - data tersebut kemudian diolah dan dianalisis.
Hasil pengolahan data tersebut dimasukkan ke dalam suatu model simulasi garis pantai menggunakan CEDAS NEMOS untuk mengetahui pola perubahan garis pantai
dari waktu ke waktu.
Hasil pemodelan garis pantai Watu Dodol menggunakan CEDAS-NEMOS
menunjukkan perubahan garis pantai menunjukkan bahwa pantai Watu Dodol lebih
dominan mengalami abrasi dengan kalibrasi model k1 0,5 dan k2 0,25. Kalibrasi
dilakukan berdasarkan hasil pengolahan citra satelit menggunakan metode statistik
end point rate. Prediksi garis pantai Watu Dodol dilakukan mulai tanggal 01 Januari
2016 sampai dengan 31 Desember 2025 dengan program CEDAS-NEMOS sub
program GENESIS, hasil simulasi menunjukkan bahwa pantai lebih dominan
mengalami abrasi. Rata-rata transpor sedimen kotor (Qg) pertahun 122276,1 m³ dan
95250 m³ untuk transpor sedimen bersih (Qn).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]