Analisis Wacana Kritis Perdebatan Kasus Hak Angket DPR terhadap KPK di Laman Tempo.co
Abstract
Pemberitaan hak angket DPR untuk lembaga KPK menjadi topik pembicaraan
yang menyita perhatian dan juga mengandung kontroversi. Hal tersebut menjadi
pembicaraan di kalangan elit politik, media, maupun masyarakat biasa. Ada tiga hal
yang menjadi alasan dalam mengkaji kasus perdebatan hak angket DPR terhadap KPK.
1) Penggunaan bahasa yang digunakan dalam wacana Hak angket DPR terhadap KPK
menjadi polemik serta menimbulkan pro kontra di masyarakat. 2) Penggunaan bahasa
dalam pemberitaan hak angket DPR terhadap KPK dianggap memiliki tujuan dan
maksud tersembunyi. 3) Pemanfaatannya sebagai materi membaca kritis bahasa
Indonesia di sekolah.
Wacana berita perdebatan hak angket DPR untuk lembaga KPK diteliti dengan
menggunakan teori analisis wacana kritis (AWK). Analisis wacana kritis dalam
penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Teun van Dijk. Dipilihnya analisis
model van Dijk, karena dianggap sesuai dengan tujuan untuk mengungkap
permasalahan yang terjadi tentang hak angket DPR terhadap KPK. Model analisis van
Dijk menjelaskan bahwa wacana terbentuk dari tiga dimensi, yaitu teks, kognisi sosial,
dan konteks sosial. Dimensi teks adalah strategi wacana yang dipakai untuk
menegaskan suatu tema tertentu. Dimensi teks dalam penelitian ini dibatasi pada
strategi semantik dengan elemen latar, detil, dan maksud. Elemen latar, detil, dan
maksud digunakan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung pada teks wacana
berita hak angket DPR terhadap KPK. Kognisi sosial adalah kognisi melibatkan
individu pembuat dalam memahami peristiwa tertentu. Kognisi sosial dalam penelitian
ini difokuskan pada ideologi tersembunyi yang terkandung dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK. Dimensi yang terakhir adalah konteks sosial. Konteks
sosial adalah keadaan yang ada di masyarakat sehingga terbentuk sebuah wacana.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
penelitian kualitiatif Analisis wacana Kritis (AWK). Rancangan penelitian kualitiatif
Analisis wacana Kritis (AWK) dalam penelitian ini menggunakan model analisis
wacana kritis model Teun A. van Dijk. Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah
metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
interaktif dari Miles dan Huberman. Tahapan-tahapannya adalah reduksi data,
penyajian data, penarikan data, dan verifikasi temuan.
Hasil penelitian tentang analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket
DPR terhadap KPK di laman Tempo.co dengan model Analisis Wacana Kritis van
Dijk, menunjukan bahwa dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK
terdapat konteks sosial yang menyertai wacana, strategi semantik, dan ideologi
tersembunyi. Pertama, konteks sosial yang terdapat dalam perdebatan kasus hak angket
DPR terhadap KPK adalah konteks sosial politik, konteks sosial hukum, dan konteks
sosial budaya. strategi semantik yang terdapat dalam perdebatan kasus hak angket DPR
terhadap KPK adalah latar, detil, dan maksud. Ideologi yang terdapat dalam perdebatan
kasus hak angket DPR terhadap KPK di laman Tempo.co adalah ideologi politik,
prinsip kemanusiaan, dan prinsip keadilan, dan ideologi tersembunyi tentang pihak
yang pro dan kontra kasus hak angket DPR terhadap KPK.
Analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK juga
sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia yakni membaca kritis.
Analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK menjadi
pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia kelas X dengan KD: 3.3 Menganalisis
struktur, isi, kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca dan 4.3
Mengembangkan isi dan kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.