| dc.description.abstract | Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam sains yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan analitis dan deduktif keterampilan berpikir dalarn memecahkan masalah yang terkait dengan peristiwa alam, baik secara kualitatif dan kuantitatif matematika. Melalui fisika, siswa diajak untuk mampu memahami berbagai gejala dan permasalahan, berpikir, menganalisa serta mampu memecahkan masalah. Namun, keterampilan siswa untuk memecahkan masalah masih sangat rendah dikarenakan guru yang masih kurang memahami strategi pembelajaran yang cocok digunakan untuk pembelajaran fisika. Keterampilan pemecahan masalah dapat dilatih menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, dimana pada model, tersebut membuat siswa untuk berpikir sesuai pengalaman yang mereka alami. Pembelajaran kolaboratif juga dapat menjadi strategi alternatif, karena dalam pembelajaran kolaboratif siswa diajarkan untuk bertanggungjawab atas tugas yang diberikan kepada masing-masing individu.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengkaji pengaruh LKS kolaboratif dalam pembelajaran berbasis masalah pada materi gerak parabola terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa SMA. 2) Untuk mengkaji pengaruh LKS kolaboratif dalarn pembelajaran berbasis masalah pada materi gerak parabola terhadap hasil belajar siswa SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan materi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan silabus kelas X IPA. Sampel penelitian ditentukan dengan meggunakan metode cluster random sampling dengan teknik undian, yaitu teknik pengambilan secara acak dari keseluruan kela X WA, sehingga didapatkan kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X IPA 1 sebagai, kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan LKS kolaboratif, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan LKS yang digunakan oleh sekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test and post-test control-group design.
Teknik pengumpulan data menggunakan data post-test yang dilakukan di akhir pembelajaran. Metode analisis data keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis statistiknya menggunakan uji Independent Sample T-Test dan Mann Whitney U dengan bantuan SPSS 23. Data yang diperoleh yaitu rata-rata post-test keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata post-test keterampilan pemecahan masalah kelas eksperimen sebesar 72,22, sedangkan data nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah pada kelas control adalah 45,46.
Berdasarkan hasil analisis data keterampilan pemecahan masalah, diperoleh nilai signifikansi (2-railed) sebesar 0,000 - 50,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha diterima yang berarti bahwa rata-rata nilai keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata post-test hasil belajar kelas eksperimen sebesar 56,8 sedangkan data nilai rata-rata hasil belajar pada kelas control sebesar 73,61.
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar, diperoleh nilai dignifikansi (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha diterima yang berarti bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa LKS kolaboratif dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada materi gerak parabola berpengaruh signifikan terhadap pemecahan masalah dan hasil belajar siswa. | en_US |
