Show simple item record

dc.contributor.advisorSOEPENO, Bambang
dc.contributor.advisorSUMARJONO
dc.contributor.authorROHMAH, Nur Fadli Latur
dc.date.accessioned2019-05-31T02:11:26Z
dc.date.available2019-05-31T02:11:26Z
dc.date.issued2019-05-31
dc.identifier.nimNIM140210302049
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91024
dc.description.abstractKesenian Pencak Macan merupakan kesenian tradisional yang telah muncul jauh sebelum kemerdekaan. Kesenian Pencak Macan terinspirasi dari kisah pertapaan Mbah Sindujoyo dalam mencari pintu gua. Kesenian Pencak Macan hingga sekarang masih terjaga kelestariannya di tengah-tengah masyarakat yang kehidupannya semakin modern. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat pecinta budaya khususnya dalam melestarikan kesenian tradisional dengan cara mengembangkan kesenian tersebut tidak hanya digunakan dalam upacara ritual semata. Akan tetapi juga digunakan sebagai media hiburan untuk menarik minat masyarakat terhadap kesenian tradisional. Permasalahan dalam penelitian ini antara lain: (1) bagaimana latar belakang munculnya kesenian Pencak Macan di Kelurahan Lumpur tahun 1940?; (2) bagaimana pelaksanaan kesenian Pencak Macan tahun 1940-2017?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis latar belakang munculnya kesenian Pencak Macan di Kelurahan Lumpur tahun 1940; (2) mengkaji dan menganalisis pelaksanaan kesenian Pencak Macan tahun 1940-2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya. Selain menggunakan pendekatan, dalam penelitian ini membutuhkan teori sebagai alat bantu untuk memecahkan permasalahan. Teori yang mendukung penelitian ini yaitu teori fungsionalisme struktural yang dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah karena penelitian ini adalah penelitian sejarah. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian sejarah terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) heuristik; (2) kritik; (3) interpretasi; dan (4) historiografi. Sumber penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dalam penelitian ini yaitu wawancara. Hasil dari penelitan ini menunjukkan bahwa kesenian Pencak Macan merupakan kesenian tradisional khas Lumpur yang telah berusia ratusan tahun. Awal kemunculan kesenian Pencak Macan disebabkan oleh beberapa faktor: (1) kondisi sosial ekonomi, untuk mengisi waktu luang di tengah-tengah kesibukan sebagai nelayan mendorong masyarakat untuk mendirikan kelompok kesenian disamping untuk melestarikan kebudayaan lokal. (2) kondisi sosial budaya, dengan letak wilayah yang berada di pesisir pantai, masyarakat Lumpur masih berpegang teguh pada kepercayaan-kepercayaan leluhur dimana kepercayaan tersebut dituangkan dalam bentuk tradisi yang tetap dilakukan hingga saat ini. Tradisi yang masih berkembang tersebut salah satunya yaitu upacara ritual pernikahan dengan menggunakan kesenian Pencak Macan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sejarah munculnya kesenian Pencak Macan terinspirasi dari kisah Kyai Sindujoyo yang melakukan pertapaan di sebuah gua. Dalam kisah pertapaan Kyai Sindujoyo tersebut telah diganggu oleh genderuwo yang menghalang-halangi Kyai Sindujoyo untuk menemukan pintu gua. Dalam kisah tersebut Kyai Sindujoyo juga di datangi oleh seekor macan yang berniat membantu menemukan pintu gua. Dari kisah tersebut akhirnya dijadikan sebuah kesenian, yaitu Pencak Macan. Pada awal kemunculannya yaitu tahun 1940 kesenian Pencak Macan digunakan sebagai upacara ritual pernikahan. Pelaksanaann kesenian Pencak Macan mulai tahun 1940-2017 mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat dari kostum atau busana yang digunakan, asesoris, alat musik, jumlah pemain, serta fungsi kesenian Pencak Macan. Kostum yang digunakan pada awal kemunculannya terbuat dari kain katoprak yang kemudian sekitar tahun 1980 berubah terbuat dari kain bludru kemudian berkembang lagi menggunakan kain drill. Asesoris yang digunakan mulai terbuat dari seng, penjalin, kayu, hingga fiberglass. Alat musik terdapat penambahan yaitu rebana. Jumlah pemain yang awalnya berjumlah 15 orang menjadi 30 orang. Fungsi kesenian Pencak Macan yang awalnya berfungsi sebagai upacara ritual pernikahan juga berkembang menjadi fungsi hiburan dan fungsi pariwisata.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140210302049;
dc.subjectKesenian Pencak Macanen_US
dc.subjectkesenian tradisionalen_US
dc.subjectFungsi kesenianen_US
dc.subjectPencak Macanen_US
dc.titlePerkembangan Kesenian Pencak Macan Di Kelurahan Lumpur Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik Tahun 1940-2017en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record