• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Berdasarkan Level Van Hiele

    Thumbnail
    View/Open
    Nadiah Agustiningsih - 160220101022-bak.pdf (2.671Mb)
    Date
    2019-05-31
    Author
    AGUSTININGSIH, Nadiah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah geometri berdasarkan level Van Hiele kelas VIIE SMP Negeri 1 Jember. Kemampuan berpikir merupakan salah satu kemampuan siswa yang dikembangkan di sekolah. Kebanyakan orang diasumsikan kreatif, tetapi derajat kreativitasnya berbeda (Solso,1995). Proses berpikir kreatif merupakan gambaran nyata dalam menjelaskan bagaimana kreativitas terjadi. Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu, persiapan, Inkubasi, Iluminasi, Verifikasi. (Munandar, 1999) Geometri sangat erat kaitannya dengan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi kemampuan siswa dalam memahami materi geometri sangatlah rendah. Epoh (2010:29) mengemukakan bahwa “Teori Van Hiele menyatakan bahwa level berfikir geometri siswa secara berurutan melalui 5 Level, yaitu Level 0 (Visualisasi), Level 1 (Analisis), Level 2 (Deduksi Informal), Level 3 (deduksi), dan Level 4 (rigor)”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Terdapat tiga siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian yaitu masing-masing dari level visualisasi, analisis, dan deduksi informal di kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember. Pada penelitian ini, peneliti selain berperan sebagai pengelola penelitian juga sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data. Sedangkan instrumen pendukung adalah Van Hiele Geometry Test, tes pemecahan masalah berpikir kreatif, dan pedoman wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VII E, dari hasil tes pertama yaitu Van Hiele Geometry Test diperoleh bahwa persentase level berpikir Van Hiele siswa level 2, 1, 0, dan tidak termasuk Level Van Hiele berturut-turut adalah 29%, 10%, 48%, dan 13%. Artinya siswa kelas VII E paling banyak berada di level 0 (visualisasi). Selanjutnya, subjek penelitian yang berjumlah 3 orang diberikan 2 soal uraian yang memuat indikator proses berpikir kreatif kefasihan, fleskibilitas dan kebaruan. Soal tersebut tentang bangun datar segiempat. Kemudian dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa. Pada tahap persiapan, Siswa level Deduksi Informal mampu memahami soal dan menuliskan kembali menggunakan bahasa sendiri. Sedangkan pada siswa Level Analisis dan siswa Level Visualisasi terlihat ragu namun akhirnya bisa memahami soal tetapi tidak bisa menuliskan kembali menggunakan bahasa sendiri melainkan menggunakan bahasa sebagaimana yang tercantum pada soal. Pada tahap inkubasi, berbagai macam cara siswa level Van Hiele untuk mendapatkan ide. Siswa Level Deduksi Informal mencoba-coba dan langsung terpikir idenya setelah membaca soal. Siswa Level Analisis menemukan ide saat melihat buku paket, kemudian dicoba-coba dihitung. Sedangkan pada siswa Level Visualisasi pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya meskipun tidak sama persis dan mengingat-ingat terlebih dahulu dengan waktu yang lumayan lama. Pada tahap iluminasi, Siswa Level Deduksi Informal mampu menjawab 3 alternatif jawaban untuk soal no.1 dan 2 jawaban benar untuk soal no.2. Siswa Level Analisis mampu menjawab 1 jawaban dengan benar untuk soal no.1 dan untuk soal no.2 dapat menjawab 1 jawaban benar. Sedangkan pada siswa Level Visualisasi mampu menjawab 2 alternatif jawaban dengan benar untuk soal no.1 dan 1 jawaban benar untuk soal no.2. Pada tahap verifikasi, Siswa Level Deduksi Informal mampu mengoreksi jawabannya kembali terlihat saat membolak balikkan kertas. Siswa Level Analisis langsung menyerah dan tidak mau mengoreksi jawaban kembali karena tidak fokus. Siswa Level Visualisasi menjawab dengan cepat kalau jawabannya sudah benar dan mengaku mengalami kesulitan dalam menjawab untuk alternatif yang lain.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91023
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15465]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository