Kearifan Lokal Masyarakat Madura Dalam Novel “Kalompang” Karya Badrul Munir Chair
Abstract
Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang muncul dari periode panjang yang berevolusi bersama-sama masyarakat dan lingkungannya dalam sistem lokal yang sudah dialami bersama-sama. Kearifan lokal adalah tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Kearifan lokal dapat ditemui dalam nyanyian, pepatah, petuah, ataupun semboyan kuno yang melekat pada keseharian. Kearifan lokal biasanya tercermin pula dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah berlangsung lama ataupun nilai-nilai yang berlaku di kelompok masyarakat bersangkutan. Nilai-nilai tersebut umumnya dijadikan pegangan, bahkan bagian hidup yang tak terpisahkan, hingga dapat diamati melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah : (1) bagaimanakah kearifan lokal masyarakat Madura yang terdapat dalam novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair? (2) bagaimanakah kearifan lokal tentang Rokat Tase’ masyarakat Madura yang terdapat dalam novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair? (3) bagaimanakah pemanfaatan kearifan lokal pada novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair sebagai bahan alternatif materi sastra di SMA?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif. Dengan demikian data dalam penelitian ini adalah penggalan kalimat dan paragraf yang menunjukkan adanya kearifan lokal masyarakat Madura, sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul “Kalompang” karya Badrul Munir Chair. Data yang digunakan berupa kata-kata dan kalimat yang mengidentifikasikan adanya kearifan local. Sumber yaitu novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif analitik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, antara lain instrumen utama adalah peneliti dan instrumen tambahan adalah (bulpoin, kertas dll).
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil bahwa novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair memuat unsur kearifan lokal yang beragam. Kearifan lokal yang ditemukan dalam novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair sebagai berikut : (1) Kerja keras, yang berupa praktek yang dilakukan dalam mencari rejeki. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. (2) Gotong-royong, yang berupa kegiatan bekerja sama sehingga pekerjaan akan terasa lebih ringan dan cepat selesai. (3) pandangan orang Madura terhadap tokoh masyarakat yaitu dengan selalu mendatangi kiai atau tokoh agama setempat untuk mendapatkan nasihat, atau memberi saran. Dalam bahasa Madura disebut dengan istilah nyabis. (4) Rokat tase’ yaitu merupakan peristiwa ritual yang dilakukan para nelayan sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Mahakuasa. Kearifan lokal masyarakat Madura dalam Novel Kalompang dapat dijadikan alternatif pembelajaran sastra di SMA dengan menjadikan novel sebagai materi pembelajaran dengan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Saran yang diberikan dari hasil pembahasan dan penarikan kesimpulan dapat disampaikan saran sebagai berikut: a. bagi guru, hasil penelitian ini sebaiknya dijadikan sebagai alternatif materi pembelajaran sastra mengenai mengidentifikasi salah satu unsur intrinsik, b. bagi calon peneliti lain disarankan menganalisi novel “Kalompang” dari segi lainnya dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dan diharapkan untuk meneliti fokus penelitian yang lebih mendalam, c. bagi siswa, Novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair ini membantu mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami materi, terutama menjelaskan mengenai unsur-unsur instrinsik novel dan memahami amanat yang disampaikan dalam novel tersebut.