Show simple item record

dc.contributor.advisorANI, Hetty Mustika
dc.contributor.advisorHARTANTO, Wiwin
dc.contributor.authorMIRZAQ, Annisa Muntavida
dc.date.accessioned2019-05-29T03:12:44Z
dc.date.available2019-05-29T03:12:44Z
dc.date.issued2019-05-29
dc.identifier.nimNIM140210301058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91011
dc.description.abstractIndustri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu penyumbang utama sektor industri pengolahan di Indonesia karena keunggulannya sebagai subsektor industri padat karya dan pemasok kebutuhan pasar domestik. (Airlangga Hartarto, koran sindo(30/1/2017)). Kontribusi IKM menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, hal ini dibuktikan pada awal 2016 kontribusi sektor IKM terhadap pertumbuhan industri non-migas meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Selain itu, pada periode Januari-November 2016 ekspor IKM mencapai USD 24,7 miliar atau memberikan kontribusi 24,8 persen terhadap total ekspor industri non-migas. Industri Kecil Menengah menggunakan inovasi teknologi dan penggunaan input berupa modal dan bahan baku untuk melakukan proses produksi. Inovasi teknologi pada saat ini sagat penting untuk diperhatikan pada saat kegiatan produksi. Penggunaan inovasi teknologi adalah mesin vacum frying, spinner, dan mesin pemotong kerupuk. Mesin tersebut dapat menghasilkan keripik dan kerupuk dalam jumlah yang banyak serta kualitas yang baik, oleh karena itu pemilik IKM harus selalu menjaga mesin-mesin tersebut yang bertujuan untuk menekan biaya produksi. Penggunaan input berupa modal sangat penting untuk diperhatikan, jumlah modal yang dimiliki oleh pemilik IKM dapat memperlancar jalannya proses produksi, serta pengadaan alat-alat untuk proses produksi namun masih ada pemilik IKM keripik dan kerupuk yang memiliki modal terbatas sehingga menyebabkan proses produksi kurang efisien, misalnya dengan terbatasnya modal yang dimiliki pemilik IKM keripik dan kerupuk tidak bisa memiliki jumlah mesin yang mencukupi. Penggunaan input pada bahan baku, harga yang berubah-ubah serta musim panen yang tidak selalu ada menjadikan pemilik IKM menyediakan persediaan bahan baku untuk digunakan ketika terjadi kenaikan harga bahan baku serta ketika terjadi musim gagal panen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh signifikan inovasi teknologi dan penggunaan input terhadap hasil produksi (studi kasus IKM keripik dan kerupuk di Kabupaten Jember) dan untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan antara inovasi teknologi dan penggunaan input terhadap hasil produksi IKM keripik dan kerupuk di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang lokasi penelitiannya ditentukan dengan menggunakan metode metode purposive sampling area, penentuan responden menggunakan metode purposive sampling sebanyak 32 responden, mengumpulkan data menggunakan angket, dokumen dan wawancara. Angket yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis menggunakan analisis inferensial dengan melalui perhitungan uji regresi linier berganda, uji asumsi klasik, analisis varian garis regresi, uji f, uji t, efektivitas garis regresi berganda (koefisien determinasi), dan standart error of estimate regresi linier berganda dibantu dengan software SPSS 22.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan Y=-4,766+0,246+0,201 dengan nilai Rsquare 0,892, nilai Fhitung sebesar 120,331, Ftabel sebesar 3,328 pada taraf signifikansi 0,05dengan kriteria Fhitung > Ftabel maka hipotesis 1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa inovasi teknologi dan penggunaan input memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil produksi IKM keripik dan kerupuk di Kabupaten Jember sebesar 89,2%, sedangkan sisanya 10,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan nilai thitung X1 sebesar 6,372, X2 sebesar 4,015 dengan nilai ttabel sebesar 2,045 pada taraf signifikasi 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel X1 memiliki pengaruh dominan terhadap hasil produksi IKM keripik dan kerupuk di Kabupaten Jember. Saran yang dapat diberikan peneliti kepada pemilik IKM keripik dan kerupuk di Kabupaten Jember, diharapkan untuk selalu menjaga kuantitas serta kualitas dari keripik dan kerupuk dengan cara lebih memperhatikan dan merawat mesin-mesin yang sudah ada. Karena dengan merawat inovasi teknologi pada mesin tersebut maka dapat menekan biaya produksi pada saat ini telah berpengaruh terhadap kuantitas serta kualitas produk yang lebih baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140210301058;
dc.subjectInovasi Teknologien_US
dc.subjectPenggunaan Inputen_US
dc.subjectHasil Produksien_US
dc.subjectIndustri Kecilen_US
dc.subjectMenengah (IKM)en_US
dc.subjectpenyumbang utama sektor industri pengolahanen_US
dc.titlePengaruh Inovasi Teknologi Dan Penggunaan Input Terhadap Hasil Produksi (Studi Kasus Ikm Keripik Dan Kerupuk Di Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record