Konsep Diri Mahasiswa Bidikmisi Di Universitas Jember
Abstract
Beasiswa merupakan bentuk bantuan baik berupa uang maupun kegiatan.
Beasiswa yang populer adalah di bidang pendidikan. Salah satu beasiswa
pendidikan yang banyak diminati khususnya di Universitas Jember adalah
beasiswa Bidikmisi. Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki
prestasi baik akademik maupun non-akademik tetapi terkendala oleh kondisi
ekonomi keluarga. Setidaknya setiap tahun ajaran baru Universitas Jember
menyediakan sekitar 1.070 kuota untuk mahasiswa yang mandaftar melalui jalur
beasiswa bidikmisi.
Menjadi mahasiswa bidikmisi sangat penting untuk selalu peka terhadap
keadaan dirinya sendiri dan terhadap lingkungan sekitar agar bisa diterima dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya tersebut. Seperti yang diketahui bahwa
secara ideal mahasiswa bidikmisi haruslah bersikap, berpenampilan, dan bertindak
sesuai dengan bagaimana definisi beasiswa bidikmisi itu sendiri. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa mahsiswa bidikmisi di Universitas Jember yang tidak
menggambarkan definisi “ideal” tersebut dan bisa disebut melanggar perjanjian
yang telah disepakati.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan, menggambarkan
dan menganalisis lebih dalam tentang konsep diri mahasiswa bidikmisi di
Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data memakai berupa inventarisasi data, kategorisasi
data, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya teknik keabsahan
data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Dari hasil analisis data, konsep diri pada mahasiswa bidikmisi dilihat dari
tiga aspek yaitu, mind, self and society. Dari segi konsep mind, mahasiswa bidikmisi memiliki pemikiran bahwa mereka benar-benar harus melaksanakan
tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa bidikmisi sebagaimana mestinya
dengan menggunakan dana bidikmisi untuk hal yang benar-benar untuk
pemenuhan kebutuhan pribadi mereka yang urgent saja, seperti memenuhi
kebutuhan untuk membayar uang kos dan kegiatan kuliah mereka. Dari segi
konsep self, mahasiswa bidikmisi memandang dirinya sebagai anak yang bisa
membanggakan orang tua, berprestasi dan bercita-cita tinggi. Dari segi konsep
society, banyak orang-orang di lingkungan sekitar mahasiswa bidikmisi yang turut
membentuk konsep diri mahasiswa bidikmisi dalam hal pertukaran makna dan
simbol-simbol yang kemudian digunakan mahasiswa bidikmisi sebagai upaya
penunjukan diri. Simbol-simbol yang digunakan oleh mahasiswa bidikmisi, antara
lain: (1) IPK sebagai simbol prestasi; (2) Aktif organisasi sebagai simbol
eksistensi dan aktualisasi diri; (3) Gaya hidup sederhana sebagai simbol
kepatuhan diri. Dari ketiga aspek tersebut, maka peneliti menemukan konsep diri
positif dan negatif mahasiswa bidikmisi di Universitas Jember Konsep diri yang
positif antara lain: (a) Mahasiswa bidikmisi merupakan anak yang membanggakan
orang tua; (b) Mahasiswa bidikmisi merupakan mahasiswa yang berprestasi dan
bercita-cita tinggi; (c) Mahasiswa bidikmisi merupakan mahasiswa yang
bertanggung jawab. Kemudian konsep diri yang negatif yang ada didalam diri
mahasiswa bidikmisi di Universitas Jember, yaitu: (a) Beberapa mahasiswa
bidikmisi di Universitas Jember merasa rendah diri; dan (b) Merasa over percaya
diri.