Pengembangan Perangkat Pembelajaran pokok kajian Rainbow Connection berbasis Research Based Learning dan Pengaruhnya terhadap Keterampilan Metakognisi Mahasiswa
Abstract
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik
dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif, dan supaya memiliki
pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual
keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Pendidikan tidak lepas dari pendidik dan
peserta didik. Salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan adalah pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
berbeda dengan cara tradisional yaitu pembelajaran yang berpusat pada pendidik,
dalam arti bahwa keduanya mempunyai pendekatan berbeda dalam isi, instruksi,
lingkungan kelas, penilaian, dan teknologi. Penelitian ini membahas tentang
pengembangan perangkat dengan menggunakan metode Research Based Learning
untuk menganalisis keterampilan metakognisi mahasiswa pada materi rainbow
connection, sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui proses dan hasil
pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian pengembangan menggunakan model 4-D yang sudah
dimodifikasi yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan
tahap penyebaran.
Pada konsep rainbow connection ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat
grap baru, menentukan pewarnaan sisinya sesuai dengan aturan pada rainbow
connection, menentukan kardinalitas dan menentukan fungsi pewarnaan sisinya.
Berdasarkan hasil validasi, perangkat pembelajaran yang dikembangkan
memenuhi kategori valid ditunjukkan dengan koefisien validitas Silabus 3,73 Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 3,8, Rancangan Tugas Mahasiswa (RTM)
3,78, Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) sebesar 3,70 dan Tes Aktivitas Riset (TAR)
sebesar 3,78 dengan demikian perangkat pembelajaran dikatakan valid. Sedangkan
hasil uji coba lapangan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi
kriteria praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi
kategori praktis berdasarkan penilaian pengamatan aktivitas dosen, pada pertemuan
pertama 90% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua sebesar 85% dengan
kategori baik, dan pada pertemuan ketiga sebesar 90% dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan perangkat pembelajaran dapat dikatakan praktis karena persentase
aktivitas dosen mencapai ≥ 80%.
Dari hasil analisis respon mahasiswa yang memberi respon positif mencapai
84%. Artinya secara umum mahasiswa telah menunjukkan respon baik terhadap
proses pembelajaran dan penggunaan perangkat. Hasil validasi dan uji coba lapangan,
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi kriteria kualitas
pengembangan yaitu valid, praktis, dan efektif sehingga perangkat pembelajaran ini
dapat dikatakan baik. Sehingga dosen pengampu matakuliah pemodelan atau grap
dapat menggunakan perangkat pembelajaran ini. Hasil t-test juga didapatkan bahwa
pembelajaran menggunakan research based learning lebih unggul dari pada
pembelajaran biasa (konvensional).