Hubungan Kualitas Pelayanan Tuberkulosis dengan Kunjungan Ulang di Puskesmas Pakusari Kabupaten Jember
Abstract
Kualitas pelayanan kesehatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan agar dapat memenuhi standar dan memberikan kepuasan kepada pemakai jasa atau pasien. Kualitas pelayanan kesehatan yang rendah dapat mempengaruhi kunjungan ulang. Dalam kasus Tuberkulosis, kepatuhan berobat merupakan faktor yang paling penting untuk sembuh. Kepatuhan berobat dapat dilihat dari kunjungan ulang yang dilakukan oleh pasien untuk mengambil Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Kecamatan Pakusari merupakan salah satu kecamatan dengan kasus TBC tertinggi sebanyak 74 kasus dengan angka putus berobat tertinggi di Kabupaten Jember sebanyak 7 orang dan Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate (CNR) sebesar 170/100.000 penduduk. Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Puskesmas Pakusari memperoleh nilai mutu pelayanan dengan kategori cukup pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016. Hal tersebut mengindikasikan perlu perbaikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pakusari khususnya program TBC. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan tuberkulosis dengan kunjungan ulang di Puskesmas Pakusari Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pakusari dengan populasi seluruh pasien TBC kasus baru dan ulang. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 74 orang. Jumlah sampel sebanyak 63 orang dengan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Pearson Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan tuberkulosis di Puskesmas Pakusari tergolong baik dengan penjabaran dimensi pelayanan tuberkulosis sebagai berikut: ketersediaan layanan TBC, komunikasi dan informasi, interaksi dan konseling, infrastruktur, kemampuan, dan stigma mendapat nilai baik, sedangkan pada dimensi kompetensi profesional mendapat nilai cukup. Pada penilaian terhadap kunjungan ulang sebagian besar responden melakukan kunjungan ulang. Selanjutnya, hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan antara kualitas pelayanan tuberkulosis dengan kunjungan ulang di Puskesmas Pakusari Kabupaten Jember dengan nilai Sign. = 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut, saran yang dapat diberikan dari penelitian adalah mendekatkan sarana pelayanan TBC pada pasien dengan cara membuat pos pelayanan terpadu untuk pasien TBC, menerapkan metode partisipasi dan membiasakan petugas untuk membuat pasien mengingat dan membaca kembali informasi yang diterima, menjaga lingkungan Puskesmas agar tetap bersih dan membedakan ruang tunggu antara pasien dan pengantar.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]