Peran Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) SKETSA Dalam Pendampingan Sosial Buruh Perkebunan Di Sumberwadung, Silo, Jember
Abstract
Buruh perkebunan di Sumberwadung masih hidup dalam garis
kemiskinan. Pihak perusahaan yang tidak terlalu memperhatikan nasib buruh, dan
sering memperlakukan buruh dengan tidak adil pula sewenang-wenang, menjadi
penambah deret panjang permasalahan yang menimpa buruh. Kesejahteraan buruh
pun masih belum bisa terpenuhi. Kemudian dari permasalahan tersebut,
muncullah beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) datang untuk
melakukan pendampingan secara sosial, salah satu LSM yang melakukan
pendampingan secara sosial itu adalah Studi Kebijakan dan Transformasi Sosial
(SKeTSa). Awalnya, mereka melakukan pendampingan kepada individu,
kemudian kelompok, dan akhirnya secara makro yakni masyarakat. Bentuk
pendampingan sosial LSM SKETSA pun dilakukan dengan pedoman realistis,
sistematis, taktis, dan strategis. Yakni LSM SKETSA berperan sebagai broker,
mediator, dan analis kebijakan dan aktivis sosial. Jika dikaitkan dengan ilmu
kesejahteraan sosial, maka pendampingan sosial yang dilakukan oleh LSM
SKETSA sama dengan praktik pekerjaan sosial, yakni pemberdayaan. Dapat
dikatakan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan oleh LSM SKETSA pada
saat itu berhasil.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk peran lembaga
swadaya masyarakat dalam pendampingan sosial terhadap buruh perkebunan di
Sumberwadung. Penelitian ini berkaitan dengan pendampingan sosial LSM
SKESTA kepada buruh untuk membantu menyelesaikan masalah dengan baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di
sekretariat LSM SKETSA dan di Sumberwadung, Silo, Jember. Penentuan informan menggunakan teknik purposive, untuk informan pokok berjumlah 4
orang dan untuk informan tambahannya berjumlah 5 orang. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara semi terstuktur (semi-structured), observasi, dan
dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan
kesimpulan. Pengujian kebasahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi sumber. Data yang dikumpulkan menjelaskan bentuk peran lembaga
swadaya masyarakat (LSM) SKETSA dalam pendampingan sosial buruh
perkebunan di Sumberwadung, Silo, Jember, dipaparkan secara deskriptif.
Penelitian ini membahas bentuk peran LSM SKETSA dalam
pendampingan sosial buruh perkebunan yang meliputi: Pertama, secara mikro
sebagai broker. Kedua, secara mezzo sebagai mediator. Ketiga, sebagai aktivis
sosial dan analisis kebijakan. Peran – peran tersebut yang kemudian menjadikan
buruh sadar akan diri, mandiri, dan akhirnya mampu untuk melakukan
pendampingan untuk dirinya dan kelompoknya secara mandiri. Adapun indikator
dari hasil pendampingan sosial LSM SKETSA dapat dilihat dari buruh berani
mengungkapkan pendapat pada direksi, kebebasan relatif buruh, kesadaran politik
buruh, kebebasan mobilitas buruh, terlibat dalam pembuatan keputusan, dan
terakhir jaminan ekonomi buruh.