Identifikasi Indeks Bias Minyak Kacang Tanah Dengan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal, Celah Ganda Dan Celah Banyak
Abstract
Minyak kacang tanah merupakan salah satu minyak nabati yang dihasilkan
dari ekstraksi uji kacang tanah. Minyak kacang tanah mengandung 76-82% asam
lemak tidak jenuh yang terdiri dari 40-45% asam oleat dan 30-35% asam linoleat.
Kandungan gizi yang terdapat pada minyak kacang tanah sangat tinggi terutama
protein dan lemak. Dimana kandungan protein yang terdapat pada minyak kacang
tanah jauh lebih tinggi daripada daging, telur dan kacang soya, tetapi di Indonesia
sendiri potensi untuk menjadikannya sebagai minyak masih sangat rendah. Minyak
kacang tanah merupakan minyak yang lebih baik daripada minyak jagung, minyak
biji kapas, minyak olive, dan minyak biji bunga matahari untuk dijadikan salad
dressing, dan disimpan dibawah suhu -11
0
C. Hal tersebut disebabkan karena
minyak kacang tanah jika berwujud padat berbentuk amorf. Dimana lapisan padat
tersebut tidak pecah sewaktu proses pembekuan.
Sifat fisis yang dapat digunakan untuk menentukan mutu suatu minyak salah
satunya yaitu pengukuran indeks bias. Indeks bias pada minyak dan lemak dipakai
pada pengenalan unsur kimia dan pengujian kemurnian minyak. Pada penelitian ini
menggunakan metode difraksi Fraunhofer dengan penggunaan 3 celah yaitu celah
tunggal, celah ganda dan celah banyak. Metode difraksi Fraunhofer cukup mudah
dijelaskan karena frinji yang terbentuk dianggap paralel. Ketika laser mengenai
celah tunggal maka akan terjadi pembelokan sehingga terjadi superposisi
gelombang yanag akan menghasilkan munculnya pola gelap terang (frinji).
Sedangkan pada celah ganda dan celah banyak frinji yang terbentuk pada masingmasing
orde masih terpecah lagi menjadi pola gelap terang. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini merupakan data pengukuran simpangan pola gelap terang
difraksi untuk berkas laser yang melewati udara dan medium minyak kacang tanah
dengan menggunakan celah tunggal, celah ganda, dan celah banyak. Dengan data
yang diperoleh dapat digunakan untuk mencari nilai indeks bias minyak kacang
tanah.
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang telah dilakukan peneliti
menunjukkan jika nilai indeks bias minyak kacang tanah merk A mempunyai nilai
indeks bias yang mendekati dengan referensi yang ada karena mempunyai nilai
relatif error yang lebih kecil jika dibandingkan dengan minyak kacang tanah merk
B untuk penggunaan 3 celah baik celah tunggal, celah ganda dan celah banyak.
Nilai indeks bias minyak kacang tanah yaitu 1,4645 sedangkan nilai indeks bias
minyak kacang tanah yang diperoleh dari hasil penelitian dan perhitungan untuk
minyak kacang tanah merk A nilai error lebih kecil untuk penggunaan difraksi
Fraunhofer celah tunggal yaitu 1,4545 dengan nilai standart deviasi pengukuran
indeks bias 0,0127, untuk penggunaan celah ganda mempunyai nilai indeks bias 1,4486 dengan nilai standart deviasi 0,0203, dan penggunaan difraksi Fraunhofer
celah banyak menghasilkan nilai indeks bias 1,4477 dengan nilai standart deviasi
pengukurannya 0,0257. Sedangkan untuk minyak kacang tanah merk B dengan
penggunaan celah tunggal nilai indeks biasnya yaitu 1,4405 dengan nilai standart
deviasi 0,0129, celah ganda nilai indeks biasnya 1,4342 dengan nilai standart
deviasinya 0,0206, dan celah banyak nilai indeks biasnya 1,4245 dengan nilai
standart deviasi pengukuran indeks biasnya 0,0257. Dimana jika semakin kecil nilai
standart deviasinya maka nilai tersebut semakin mendekati rata-rata, sedangkan jika
nilai standart deviasi pengukuran semakin tinggi maka semakin lebar rentang
variasi datanya. Hal tersebut menunjukkan jika minyak kacang tanah merk A
mempunyai kualitas mutu yang lebih baik daripada minyak kacang tanah merk B.