Determinan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif (Studi Kasus Pasien Rawat Jalan RSUD Abdoer Rahem Situbondo)
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit di mana tubuh
penderita diabetes tidak mampu mengendalikan tingkat glukosa dalam darah.
Penderita mengalami gangguan metabolisme distribusi gula sehingga tubuh tidak
dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tidak mampu
menggunakan insulin secara efektif sehingga gula dalam darah berlebihan. Menurut
WHO (World Health Organization ) Indonesia merupakan negara urutan ke-4
terbanyak jumlah penderita diabetes melitusnya setelah AS, India, dan Cina
(Perkeni, 2014). Berdasarkan estimasi International Diabetes Federation (IDF),
terdapat 81 juta orang dengan diabetes mellitus di negara kawasan Asia Tenggara.
Prevalensi DM di Jawa Timur berdasarkan data Riskesdas adalah 2,1%. Kabupaten
Situbondo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah
kasus DM tahun 2016 sebesar 7.435 kasus.
RSUD Abdoer Rahem Situbondo merupakan rumah sakit di Kabupaten
Situbondo yang memiliki poli penyakit dalam untuk memeriksakan pasien
khususnya penderita DM Tipe 2. Jumlah pasien DM pada bulan Januari-Mei 2018
berjumlah 21 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi
sekaligus sampel penelitian ini adalah seluruh pasien wanita penderita DM maupun
bukan DM yang tercatat dalam register kohort poli penyakit dalam di RSUD
Abdoer Rahem Situbondo yaitu sebanyak 63 responden yang telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel adalah teknik random
sampling. Data primer didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan
responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Situbondo dan RSUD Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Alat peroleh data yang
digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner. Penyajian data menggunakan
tabulasi dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada karakteristik responden, sebagian
besar responden merupakan masyarakat madura (96,8%), sudah menikah (93,7%),
berpendidikan rendah (58,7%) serta tidak memiliki pekerjaan sebanyak (60,3%).
Sebagian besar responden melakukan aktivitas fisik dengan kategori ringan
dan sedang yakni sebesar 61,9% dan untuk variabel pola konsumsi seluruh
responden mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung karbohidrat sederhana
yaitu nasi putih sebesar 100%, konsumsi bahan makanan lemak jenuh dan protein
tinggi lemk sebesar 92,1 yakni minyak goreng serta bahan makanan yang
mengandung natrium sebesar 92,1 pada garam dapur. Untuk faktor sosial sebagian
besar responden pada penelitian ini memiliki pendapatan dibawah UMR Kabupaten
Situbondo dengan presentase sebesar 66,7%.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini bagi RSUD Abdoer Rahem
Situbondo adalah meningkatkan pemberian informasi yang lengkap melalui
pelayanan konseling atau edukasi mengenai penyakit tidak menular yakni DM;
menginformasikan kepada pasien yang berusia lanjut yakni ≥ 45 tahun untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dengan memperbaiki keadaan gizi; memberikan
motivasi kepada pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan dan pengobatan di
Rumah Sakit; dan memberikan pengobatan dan pemeriksaan optimal kepada
suspek yang bertujuan untuk mengurangi laju perkembangan penyakit.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]