Lingkungan Fisik, Lingkungan Biologi, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Dan Kepadatan Jentik Aedes Aegypti (Studi di Wilayah Buffer Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo)
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih
menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat. Tahun 2016, penyakit DBD di
Indonesia mengalami tingkat kasus dan kematian (Kementerian Kesehatan RI,
2017:179). Provinsi Jawa Timur dan Kota Probolinggo juga mengalami
peningkatan kasus DBD pada tahun tersebut (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, 2017:55). Kecamatan Mayangan merupakan kecamatan di Kota
Probolinggo dengan kasus DBD tertinggi, tepatnya kelurahan dengan kasus DBD
tertinggi adalah Kelurahan Mayangan (Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo,
2017:135). Kelurahan Mayangan di RT.01 dan RT.02 dari RW.06 merupakan
daerah yang masuk wilayah buffer Kelurahan Mayangan.
Wilayah buffer Kelurahan Mayangan memiliki House Index (HI) yang
tertinggi yaitu sebesar 14,38% pada bulan Maret dan 11,69% pada bulan Juli,
tahun 2017 (Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo, 2017:26).
Pelabuhan dikatakan sehat jika memiliki persentase antara rumah yang terdapat
jentik terhadap seluruh rumah yang diperiksa (HI) < 1% di wilayah buffer
(Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 431 Tahun 2007, 2007:1-31). Upaya
pengendalian melalui PSN diperlukan untuk menangani permasalahan tersebut.
Selain itu juga harus memperhatikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan biologi. Oleh karena itu, pada penelitian ini
bertujuan menganalisis hubungan antara lingkungan fisik, lingkungan biologi, dan
PSN dengan kepadatan jentik Aedes aegypti di dalam dan luar rumah di
Kelurahan Mayangan.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Mayangan di RT.01 dan RT.02,
RW.06 yang merupakan wilayah buffer Pelabuhan Tanjung Tembaga pada 64
responden yang memiliki rumah. Penelitian dilakukan pada Bulan Juli 2018, dengan jenis penelitian yaitu penelitian analitik menggunakan desain cross
sectional. Teknik simple random sampling merupakan teknik yang digunakan
untuk pengambilan sampel pada penelitian ini. Pengambilan data dilakukan
dengan teknik wawancara langsung kepada responden dan observasi. Wawancara
yang dilakukan tersebut menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis bivariat dengan penggunaan uji
chi-square dengan derajat kepercayaan sebesar 95% (α=0,05) merupakan analisis
yang digunakan pada analisis penelitian ini.
Penelitian memberikan hasil bahwa lingkungan fisik yang meliputi suhu,
kelembapan udara, dan pencahayaan berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes
aegypti. Pada kontainer, yang meliputi letak kontainer, jenis kontainer, kondisi
kontainer, dan warna kontainer tidak berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes
aegypti, hal itu dapat diakibatkan oleh adanya faktor-faktor lainnya yang dapat
ikut mempengaruhi. Lingkungan biologi yang berupa tanaman hias dan
pekarangan berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes aegypti. Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) juga berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes aegypti.
Kegiatan PSN oleh responden, masih banyak yang tidak melaksanakan dengan
baik dan rutin.
Saran yang dapat diberikan berdasar hasil penelitian ini adalah pihak Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo dapat melakukan upaya
promotif dan preventif berupa sosialisasi terkait rumah sehat dan lingkungan sehat
dengan media yang menarik. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan
melakukan advokasi untuk pelaksanaan gotong royong. Bagi masyarakat adalah
melaksanakan gotong royong dan melaksanakan PSN dengan baik dan rutin.
Mengatur ventilasi, jendela rumah, dan tanaman hias agar sinar matahari dapat
masuk ke dalam rumah. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti lebih
mendalam mengenai kontainer yang dapat mempengaruhi kepadatan jentik Aedes
aegypti.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]