Kayu Sengon (Albizia Falcataria L. Forberg) Terhadap Mortalitas Serangga Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus Hampei Ferr.) (Scolytidae: Coleoptera) Toksisitas Ekstrak N-Heksana Serbuk Gergaji
Abstract
Hypothenemus hampei merupakan serangga utama yang menyerang biji
kopi. Aktifitas menggerek serangga tersebut menyebabkan penurunan kualitas biji
kopi dan produksi hasil panen 30-40%. H. hampei betina menggerek buah kopi
dan meletakkan telurnya di dalam biji kopi. Setelah telur menetas, larva H.
hampei akan memakan endosperma biji kopi dan menyebabkan rusaknya
endosperma biji kopi. Selama ini pengendalian serangga penggerek kopi masih
banyak dilakukan menggunakan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida
sintetik secara terus menerus dapat menurunkan kualitas biji kopi dan
mengakibatkan resistensi serangga. Salah satu alternatif pengendalian hama
merugikan yang dapat digunakan adalah menggunakan insektisida nabati yang
bahan utamanya dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai
insektisida nabati adalah sengon (Albizia falcataria). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui aktivitas ekstrak n-heksana dari ekstrak serbuk gergaji kayu sengon
(A. falcataria) terhadap mortalitas H. hampei.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember Penelitian
dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 6 konsentrasi uji (0,25%; 0,5%; 1%; 2%; dan 4%) dan kontrol (akuades).
Pengulangan dilakukan sebanyak 10 kali pada setiap konsentrasi. Ekstraksi
dilakukan dengan menggunakan pelarut n-heksana. Uji penelitian dilakukan
dengan metode racun kontak. Penelitian diaplikasikan pada 10 serangga betina H.
hampei. Pengamatan mortalitas dilakukan pada jam ke 24, 48, 72, 96, dan 120.
Analisis data menggunakan uji analisis statistik GLM (General Linear Model) –
Repeated Measures (α=5% atau 0,05) dan uji lanjut menggunakan Uji Duncan (α=5%) dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows Evaluation
Version.
Hasil analisis GLM menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kematian H.
hampei akibat aplikasi ekstrak n-heksana serbuk gergaji kayu A. falcataria
(F=67.804, p 0,000). Semakin tinggi konsentrasi dan semakin lama perlakuan,
jumlah mortalitas H. hampei semakin meningkat. Mortalitas H. hampei tertinggi
pada konsentrasi 4% sebanyak 92% pada jam ke 120 dan kematian terendah pada
konsentrasi 0,25% sebanyak 24% pada jam ke 120. Hasil uji lanjut Duncan
menunjukkan bahwa kematian serangga uji pada jam ke 24 dan jam ke 48 pada
konsentrasi 0,25%; 0,5% dan 1% tidak berbeda nyata dengan kontrol, sedangkan
pada konsentrasi 2% dan 4% berbeda nyata dengan kontrol. Pengamatan kematian
serangga uji pada jam ke 72 menunjukkan perbedaan yang nyata antar konsentrasi
dengan kontrol kecuali pada konsentrasi 0,25%. Kematian serangga uji pada jam
ke 96 dan jam ke 120 menunjukkan perbedaan yang nyata antar konsentrasi
dengan persentase kematian 86% dan 92% pada konsentrasi 4%. Kesimpulan
penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana serbuk gergaji kayu A.
falcataria dapat memberikan efek mortalitas H. hampei tertinggi pada konsentrasi
4% pada jam ke 120.