Gambaran Faktor Risiko dan Tingkat Risiko Stroke Iskemik Berdasarkan Stroke Risk Scorecard di RSUD Klungkung
Abstract
Stroke menempati urutan kedua penyebab kematian terbanyak di dunia dan
menyebabkan 6,2 juta kematian pada tahun 2011 (Smith, 2015). Global Burden of
Disease menyebutkan bahwa standar kematian berdasarkan usia dan jenis kelamin
memiliki jangkauan luas di Asia. Tingkat kematian tertinggi dapat dilihat di
Mongolia (222,6/100.000 orang per tahun) dan Indonesia (193,3/100.000 orang per
tahun), diikuti Myanmar dan Korea Utara (Venketasubramanian, 2017). Selain
menyumbangkan angka kematian yang tinggi akibat stroke, Indonesia juga
memiliki angka beban stroke terbanyak kedua setelah Mongolia yaitu sebanyak
3.382,2/100.000 orang berdasarkan DALYs (disability-adjusted life-year).
Prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 10,9% dan mengalami
kenaikan sebanyak 3,9% dalam 5 tahun terakhir (Balitbang
inap terbanyak pada tahun 2015, 2016, dan 2017 (Sub. Bag. Evaluasi Pelaporan dan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung).
Stroke telah menciptakan beban ekonomi dan sosial terutama di negaranegara dengan pendapat rendah sampai menengah. Di Indonesia, beban biaya
stroke per tahun 2014 sebesar 0,45 juta dollar atau setara dengan 6,7 trilyun rupiah
dan diperkirakan akan bertambah sebanyak 12% pada tahun 2020 tanpa intervensi
kesehatan yang signifikan (Finkelstein et al., 2014). Besarnya beban ekonomi yang
dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dikarenakan sampai saat
ini masih belum ada pengobatan yang efektif dan efisien dalam menangani stroke
yang bersifat multikausal (disebabkan oleh banyak faktor) (Nastiti, 2012).
Pencegahan merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengurangi angka kejadian stroke. Pedoman pengendalian stroke di Indonesia
menyebutkan bahwa deteksi dini faktor risiko stroke sangat berperan dalam upaya
pengendalian dan menentukan prognosis stroke 5 tahun yang akan datang
(Pedoman Pengendalian Stroke Kemenkes RI, 2013). The George Institute for
Global Health (2017) menjelaskan bahwa strategi praktis dalam mengatasi beban
akibat stroke harus difokuskan pada pencegahan dan penanganan berdasarkan
faktor risiko. Sehingga data epidemiologi tentang gambaran faktor risiko penderita
stroke sangat diperlukan sebagai cara yang paling mudah untuk mendeteksi sedini
mungkin dalam mencegah stroke khususnya stroke iskemik. Selama ini banyak
penelitian mengenai faktor-faktor risiko stroke iskemik namun belum ada
penelitian mengenai faktor-faktor risiko stroke iskemik di kabupaten Klungkung.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien stroke yang terdata di rekam
medis RSUD Klungkung pada bulan Oktober 2017 sampai dengan September
2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total
sampling. Penelitian ini menggunakan sampel data sekunder berupa rekam medis
penderita stroke iskemik yang rawat inap di RSUD Klungkung periode 1 Oktober
2017 sampai dengan 30 September 2018. Data rekam medis diambil sesuai variabel
yang dibutuhkan dan direkap pada tabel instrumen penelitian. Pada penelitian ini,
besar sampel seluruh pasien stroke iskemik yang dirawat inap di RSUD Klungkung
pada tahun 2017-2018 yang memenuhi kriteria inklusi sampel penelitian.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: (a) Stroke iskemik yang telah
ditegakkan oleh dokter spesialis saraf dan atau spesialis radiologi (b) Pasien rawat
inap dengan diagnosis stroke iskemik di RSUD Klungkung dalam periode 1
Oktober 2017 sampai dengan 31 September 2018 (c) Data rekam medis yang
memuat: usia, jenis kelamin, tekanan darah, kadar kolesterol, kebiasaan merokok,
indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik, riwayat diabetes, riwayat fibrilasi atrium,
dan riwayat stroke dalam keluarga. Sementara kriteria eksklusi penelitian ini
meliputi: (a) Pasien stroke dengan riwayat aneurisma (b) Pasien pasca stroke
hemoragik (c) Riwayat cedera kepala.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, tekanan
darah, kadar kolesterol, kebiasaan merokok, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas
fisik, riwayat diabetes, riwayat fibrilasi atrium, dan riwayat stroke dalam keluarga.
Analisis data menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian dianalisis dengan dua
tahapan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat berupa
gambaran distribusi yang kemudian disajikan dalam bentuk presentase tabel dan
gambar yang dideskripsikan dalam bentuk narasi. Analisis bivariat digunakan untuk
melihat hubungan antara variabel menggunakan uji statistik chi-square dengan
program SPSS 16.0 untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel
berskala kategorikal atau ordinal. Interpretasi hasil memiliki korelasi bermakna jika
p value < 0,05.
Distribusi pasien stroke iskemik yang rawat inap di RSUD Klungkung
paling banyak berada pada kelompok usia ≥ 55 tahun sampai dengan 64 tahun
dengan usia rerata 61,45 ± 12,016 tahun. Pasien berdasarkan jenis kelamin
didominasi oleh laki-laki dengan perbandingan pasien stroke iskemik antara lakilaki dan perempuan sebesar 2,4:1. Hasil penilaian tingkat risiko berdasarkan Stroke
Risk Scorecard yaitu 78,5% memiliki risiko tinggi, 13,8% memiliki risiko sedang,
dan 7,7% memiliki risiko sedang. Uji statistik chi-square menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara faktor risiko indeks massa tubuh, tekanan darah,
riwayat merokok, riwayat diabetes, dan kadar kolesterol dengan tingkat risiko
stroke iskemik berdasarkan Stroke Risk Scorecard. Adapun saran yang dapat
diberikan yaitu penelitian selanjutnya hendaknya menggabungkan data sekunder
dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner untuk menyempurnakan hasil
penelitian, klasifikasi riwayat merokok hendaknya menilai durasi, jumlah rokok
yang dihisap per hari, dan jenis rokok yang dapat menunjang penelitian sehingga
analisis hubungan antara riwayat merokok dan tingkat risiko stroke dapat lebih
akurat. Klasifikasi aktivitas fisik hendaknya menilai durasi, intensitas, dan jenis
aktivitas fisik yang dapat menunjang penelitian sehingga analisis hubungan antara
aktivitas fisik dan tingkat risiko stroke dapat lebih akurat.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
HUBUNGAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG PADA PENDERITA STROKE (STUDI KASUS PADA PENDERITA STROKE DI POLI SARAF RAWAT JALAN RSD dr. SOEBANDI JEMBER, TAHUN 2014)
Utami, Fajar Rahmawati (2015-12-02)Penyakit tidak menular menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan menurut WHO diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyakit stroke merupakan salah satu dari penyakit tidak menular ... -
Buku Pencegahan Kegawatdaruratan Stroke Sumber Acuan Kader Desa Tanggap Pencegahan Kegawatdaruratan Stroke (Kades Tahes) Dalam Upaya Mewujudkan Desa Siaga Bebas Stroke
KURNIANTO, Syaifuddin; MAISYAROH, Arista; WIDIANTO, Eko Prasetya (KHD Production, 2023-08-01)Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang memiliki jumlah penduduk sejumlah 7.756 jiwa yang berasal dari kurang lebih 2.186 keluarga yang berdomisili disana. Letak geografis Desa Penanggal yang berada di ... -
Gambaran Pemanfaatan Pengobatan Alternatif Pada Penderita Stroke di Kabupaten Jember (The Utilization of Alternative Medicine to Stroke Patients in Jember)
Fatimatuz Zahro, Khirnik (UNEJ PRESS, 2014)Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dan penyebab kecacatan nomor satu bagi penyandangnya. Salah satu pengobatan untuk sroke yaitu pengobatan alternatif yang dilaporkan mengalami peningkatan baik di ...