Show simple item record

dc.contributor.advisorHELPIASTUTI, Selfi Budi
dc.contributor.advisorSUHARSONO, Agus
dc.contributor.authorJAHRO, Siti
dc.date.accessioned2019-04-25T06:55:34Z
dc.date.available2019-04-25T06:55:34Z
dc.date.issued2019-04-25
dc.identifier.nimNIM140910201051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90675
dc.description.abstractMunculnya bank sampah di Kabupaten Pasuruan dikarenakan adanya permasalahan ketidakefektifan pengelolaan sampah yang menimbulkan jumlah timbunan sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sangat tinggi dan menyebabkan TPA Kenep mengalami overload. Sumber sampah terbesar adalah rumah tangga. Berawal dari permasalahan itu maka muncul ide pengelolaan sampah dari sumbernya yaitu melalui kegiatan bank sampah. Fokus penelitian ini adalah pada pengelolaan sampah melalui bank sampah. Untuk itu dilakukan upaya collaborative governance oleh para pemangku kepentingan antara lain Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Desa atau Kelurahan, tim penggerak PKK, masyarakat, Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses collaborative governance dalam pengelolaan bank sampah. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Pasuruan khususnya di Kelurahan Kiduldalem, Desa Pleret, dan Kelurahan Jogosari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi secara langsung, dan analisis dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penelitian ini menggunakan analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam pengelolaan bank sampah telah terlaksana mulai dari tahapan penilaian, inisiasi, deliberasi hingga implementasi. Kolaborasi dalam pengelolaan bank sampah di Kabupaten Pasuruan masih bersifat semiformal yakni hanya berdasarkan pada komitmen para pemangku kepentingan yang terlibat. Para pemangku kepentingan memiliki peran masing-masing. Kelompok Tim Penggerak PKK di RW 06 Kelurahan Kiduldalem dan RW 05 Desa Pleret dan pemuda di RT 03 RW 06 Gang Rajawali Kelurahan Jogosari berperan sebagai pengelola yang menjalankan operasional bank sampah. Pemerintah Desa atau Kelurahan sebagai pelindung dan fasilitator dalam pengelolaan bank sampah. Tokoh masyarakat sebagai pendukung dalam kegiatan bank sampah dan ikut mengajak masyarakat agar terlibat dalam kegiatan bank sampah. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan berperan sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan bank sampah. Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Kabupaten Pasuruan berperan sebagai sebagai fasilitator yang mendampingi pengurus bank sampah Rajawali Peduli Lingkungan secara teknis. Pengepul berperan sebagai tempat menyetorkan sampah yang dihasilkan dari nasabah untuk dijual.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140910201051;
dc.subjectCollaborative Governanceen_US
dc.subjectSampahen_US
dc.titleCollaborative Governance Dalam Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Kiduldalem, Kelurahan Jogosari, Dan Desa Pleret Kabupaten Pasuruanen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record