Kecerdasan Visual-Spasial Siswa Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus
Abstract
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kecerdasan visual-spasial siswa yang
mempunyai kepribadian sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. Subjek yang
diteliti adalah 5 orang siswa kelas X BIC 2 MAN 1 Jember dengan satu siswa
sangunis, satu siswa koleris, dua siswa melankolis dan satu siswa plegmatis.
Pengambilan subjek tersebut didasarkan pada jumlah jawaban benar yang paling
banyak dalam tes kecerdasan visual-spasial untuk masing-masing tipe kepribadian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kepribadian, tes
kecerdasan visual-spasial, rubrik penilaian, dan pedoman wawancara. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan wawancara.
Data yang dianalisis adalah hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara. Dalam tes
kecerdasan visual-spasial yang dianalisis adalah jawaban dan langkah-langkah
pengerjaan. Oleh karena di dalam soal tes kecerdasan visual-spasial tidak terdapat
langkah-langkah pengerjaan, maka penelitian ini menekankan triangulasi pada
wawancara untuk mengetahui apakah siswa mampu menyelesaikan langkahlangkah
pengerjaan
dengan
benar
atau
tidak.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan tentang
kecerdasan visual-spasial siswa berdasarkan tipe kepribadian yaitu sebagai berikut.
1) Siswa Sanguinis cenderung mengerjakan soal dengan cepat namun kurang
teliti. Siswa Sanguinis mengecek jawaban hingga berulang-ulang hanya pada
soal yang dia anggap sulit. Kecerdasan visual-spasial siswa Sangunis untuk
karakteristik pengimajinasian berada pada level 1, karakteristik pengkonsepan
tergolong level 4, karakteristik penyelesaian masalah tergolong level 5 dan
karakteristik penemuan pola tergolong level 4.
2) Siswa Koleris cenderung mengerjakan soal dengan terburu-buru tanpa
memahami atau menganalisis lebih dalam dan tidak mengecek kembali
jawaban yang telah dia tulis. Kecerdasan visual-spasial siswa Koleris untuk
karakteristik pengimajinasian berada pada level 1, karakteristik pengkonsepan
tergolong level 1, karakteristik penyelesaian masalah tergolong level 5 dan
karakteristik penemuan pola tergolong level 5.
3) Siswa Melankolis cenderung mengerjakan soal dengan hati-hati dan teliti.
Siswa Melankolis mengecek semua jawaban minimal tiga kali dan merupakan
siswa yang paling kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan bangun datar. Kecerdasan visual-spasial siswa Melankolis untuk
karakteristik pengimajinasian berada pada level 1 (subjek pertama dan kedua),
karakteristik pengkonsepan tergolong level 1 (subjek pertama dan kedua),
karakteristik penyelesaian masalah tergolong level 5 (subjek pertama dan
kedua) dan karakteristik penemuan pola tergolong level 1 untuk subjek pertama
dan level 2 untuk subjek kedua.
4) Siswa Plegmatis cenderung mengerjakan soal dengan santai dan hanya
mengecek jawaban dari soal yang dia anggap sulit. Kecerdasan visual-spasial
siswa Plegmatis untuk karakteristik pengimajinasian berada pada level 1,
karakteristik pengkonsepan tergolong level 4, karakteristik penyelesaian
masalah tergolong level 5 dan karakteristik penemuan pola tergolong level 4.