Analisis Kemampuan Logika Dan Penalaran Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Berbasis Budaya Bali
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan logika dan penalaran siswa dalam
menyelesaikan soal geometri berbasis budaya Bali. Penelitian ini menggunakan
beberapa instrumen penelitian, meliputi soal dan kunci jawaban tes kemampuan
logika dan penalaran pada soal geometri berbasis budaya Bali, rubrik penilaian
kemampuan logika dan penalaran, dan pedoman wawancara. Subjek dalam
penelitian ini adalah 6 siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Negara, yang meliputi
masing-masing 2 siswa dari yang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan
rendah. Level kemampuan matematika ditentukan dari hasil nilai HPAS
matematika 32 siswa tersebut kemudian disusun tabel frekuensi dengan membuat
3 kategori kemampuan matematika. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal
28 Januari – 21 Februari Oktober 2018. Metode pengumpulan data penelitian
meliputi metode dokumentasi, tes, dan wawancara. Hasil validasi dari semua
instrument yakni soal dan kunci jawaban tes kemampuan logika dan penalaran,
rubrik penilaian, dan pedoman wawancara baik dari segi konstruksi maupun isi,
berturut-turut adalah 4,55; 4,56; dan 4,67. Artinya, keseluruhan dari instrumen
penelitian tersebut dapat dikatakan valid. Pengambilan subjek penelitian
dilakukan dengan metode snowball sampling hingga peneliti mendapatkan data
yang telah dianggap data jenuh. Kriteria data jenuh dalam penelitian ini adalah
ketika siswa menyelesaikan soal tes kemampuan logika dan penalaran terdapat
kesesuaian antara tes tulis dengan wawancara.
Setelah dilakukan analisis, diperoleh hasil bahwa siswa yang
berkemampuan matematika tinggi memiliki beberapa kecenderungan dalam
logika dan penalarannya, yaitu cenderung untuk dapat menuliskan hal yang
diketahui dan ditanyakan dengan lengkap serta dapat menuliskan semua alasan
dari setiap langkah penyelesaiannya. Siswa tersebut juga cenderung menjawab
dengan benar dalam menarik suatu kesimpulan. Sedangkan siswa yang
berkemampuan matematika sedang memiliki beberapa kecenderungan dalam
logika dan penalarannya, yaitu cenderung untuk dapat menuliskan hal yang
diketahui dan ditanyakan dengan lengkap, serta siswa cenderung dapat
menuliskan sebagian besar alasan dari langkah penyelesaiannya. Siswa tersebut
juga cenderung dapat menarik suatu kesimpulan dengan benar. Siswa
berkemampuan matematika rendah memiliki beberapa kecenderungan dalam
logika dan penalarannya, yaitu cenderung untuk dapat menuliskan hal yang
diketahui dan ditanyakan dengan kurang lengkap, serta siswa cenderung dapat
menuliskan sebagian kecil alasan dari langkah penyelesaiannya. Siswa
berkemampuan matematika rendah cenderung kurang tepat dalam menarik
kesimpulan.