Efektifitas Pemanfaatan Program Keluarga Harapan (PKH) Oleh Penerima Manfaat Di Desa Ajung Kecamatan Ajung Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas pemanfaatan
program keluarga harapan oeleh penerima manfaat di desa ajung kecamatan ajung
kebupaten jember. Konsep yang digunakan dalam penelitan ini adalah
pambangunan manusia, kemiskinan, kebijakan publik, efektifitas, evaluasi
kebijakan, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini didasari oleh
beberapa permasalahan di Desa Ajung terkait Evaluasi Program Keluarga
Harapan (PKH) di desa Ajung Kecamatanm Ajung, khusunya efektifitas
pemanfaatan PKH oleh penerima manfaat. Permasalahan tersebut, yaitu
penggunaan dana PKH tidak sesuai dengan peruntukannya, Hal tersebut tidak
sesuai dengan pedoman umum PKH tahun 2013 bahwa dana PKH digunakan
unutk memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan kesehatan balita maupun ibu
hamil. Sebagian penerima manfaat dana bantuan PKH menggunakannya untuk
membayar hutang dan membeli perabotan rumah tangga. Adapun tujuan utama
penelitian ini adalah untuk
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain
penelitian studi kasus. Menggunakan sumber data primer maupun sekunder.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik menguji keabsahan data menggunakan metode perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamat, dan trianggulasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis interaktif, yaitu terdiri dari reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan pemanfaatan dana PKH belum
dilakukan secara optimal oleh penerima manfaat yaitu untuk kebutuhan
pendidikan dan kesehatan. Terdapat beberapa kendala dalam pemanfaatan yang
dilakukan oleh penerima manfaat. Pertama, penggunaan dana tidak sesuai dengan
peruntukkan program. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan dana PKH oleh suami
untuk bermain judi. Kedua, orang tua yang terlalu memanjakan anak. Orang tua
menuruti apa yang diinginkan anak seperti beli baju, kaos dalam yang
menyimpang dari peruntukkan program. Ketiga, tidak tepatnya sasaran program
lain. Keempat, tanggungan pada bank mingguan. Terdapat 3 orang dari 350 orang
penerima PKH yang suka meminjam bank mingguan. Dana PKH cair digunakan
untuk membayar hutang. Kelima, perilaku pendamping yang pragmatis dan
permisivisme. Dapat dilihat dari perilaku pendamping PKH yang hanya
menunggu respon dari penerima manfaat bila ada masalah dan kesalahan yang
dilakukan penerima manfaat dianggap hal yang biasa, tanpa punishment yang
berlaku. Maka dari itu dilakukan evaluasi untuk memperkecil ketidakefektifan
dalam pemanfaatan PKH sehingga, manfaat dana PKH dapat dirasakan maksimal
oleh penerima manfaat.