Investigasi Struktur Domain Dan Pengaruh Penerapan Microwave Assisted Terhadap Bahan Alloy Fept Menggunakan Simulasi Mikromagnetik
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui diameter kritis bahan
yang membatasi diameter berstruktur single domain dan multi domain serta
pengaruh penerapan microwave assisted terhadap medan koersivitas dan energi
sistem. Penelitian ini menggunakan bahan alloy FePt berbentuk nanosphere yang
diaplikasikan pada simulator OOMMF di windows dan Nmag di linux. Kedua
simulator tersebut didasarkan pada persamaan Landau-Liftshitz-Gilbert (LLG)
dengan faktor redaman ∝= 0,05. Penelitian ini diawali dengan menginvestigasi
struktur domain dan rapat energi dalam kondisi groundstate pada ukuran diameter
bahan 10 nm – 36 nm dengan interval 2 nm menggunakan simulator Nmag. Hasil
penelitian menunjukkan perubahan struktur domain dari single domain menjadi
multi domain yang dibatasi oleh titik diameter kritis yang berada pada diameter 15
nm. Diameter tersebut sesuai dengan perhitungan teori Brown yaitu sebesar
14,422 nm. Struktur single domain terjadi pada diameter di bawah diameter kritis
yaitu 10 nm – 14 nm, sedangkan struktur multi domain terjadi pada diameter di
atas diameter kritis yaitu 16 nm – 36 nm. Hasil tersebut diperkuat dengan adanya
grafik profil rapat energi terhadap variasi diameter. Energi-energinya adalah
energi total, energi demagnetisasi, dan energi exchange. Energi total merupakan
jumlah dari semua energi yang muncul dari magnetisasi. Energi demagnetisasi
merupakan energi yang timbul dari penyelarasan momen magnetik atom. Energi
exchange merupakan energi yang timbul dari interaksi spin dengn spin
tetangganya, sehingga bernilai maksimum apabila memiliki lebih dari 1 domain.
Daerah I dengan diameter berstruktur single domain didominasi oleh energi
demagnetisasi, daerah II dengan diameter berstruktur multi domain didominasi
oleh energi exchange sedangkan daerah III dengan diameter berstruktur multi
domain merupakan daerah energi stabil.
Pada bagian kedua, pengamatan terhadap konfigurasi struktur domain saat
diberi medan eksternal yang terlihat pada kurva histeresis. Kurva histeresis ini
memberikan informasi mengenai medan koersivitas, medan saturasi dan medan
remanensi pada setiap bahan alloy FePt dengan masing-masing variasi cell mesh,
diameter bahan, amplitudo dan frekuensi. Variasi cell mesh dalam penelitian ini
adalah 1 nm, 1,5 nm dan 2 nm. Hasil menunjukkan bahwa penambahan ukuran
cell mesh menyebabkan medan koersivitas menurun. Menurunnya medan
koersivitas terjadi karena kerapatan momen-momen magnet yang semakin kecil
seiring bertambahnya ukuran cell mesh. Kemudian diameter bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 12 nm, 18 nm, dan 24 nm. Diameter bahan
tersebut mewakili setiap daerah-daerah pada profil rapat energi. Hasil
menunjukkan bahwa semakin besar diameter bahan yang digunakan maka volum
bahan meningkat sehingga menyebabkan magnetisasi menurun. Menurunnya
magnetisasi inilah yang menyebabkan medan koersivitas menurun. Selanjutnya
pengaruh penerapan microwave assisted terhadap medan koersivitas dilihat dalam
kurva histeresis. Amplitudo yang digunakan adalah 10 mT dan 1000 mT,
sedangkan frekuensi yang digunakan adalah 1,2 GHz dan 120 GHz. Hasil
menunjukkan bahwa peningkatan nilai amplitudo dan frekuensi menyebabkan
medan koersivitas menjadi semakin menurun. Hal ini diperkuat pada
pembentukan kurva histeresis yang semakin tipis seiring dengan penambahan nilai
amplitudo dan frekuensi. Medan eksternal tambahan microwave assisted
cenderung lebih cepat mengalami pembalikan magnetisasi dengan rentang medan
eksternal yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan medan eksternal tanpa
microwave assisted.
Grafik pengaruh microwave assisted terhadap rapat energi yaitu energi
total, energi demagnetisasi dan energi exchange menunjukkan bahwa energi total
bernilai negatif untuk medan eksternal yang melebihi medan koersivitasnya. Hal
ini terjadi pada saat pembentukan saturasi dengan struktur domain yang terbentuk
yakni single domain. Energi demagnetisasi memiliki nilai yang rendah dan energi
exchange memiliki nilai tinggi tepat pada medan koersivitasnya. Hal ini
disebabkan di medan koersivitas terjadi pembalikan magnetisasi. Dihasilkan
selisih yang cukup besar antara dalam keadaan tanpa microwave assisted dan
dengan menggunakan microwave assisted. Selisih energi inilah yang digunakan
oleh microwave assisted untuk membantu bahan alloy FePt melakukan
pembalikan magnetisasi lebih cepat dan mudah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya
medan koersivitas yang semakin berkurang.