Efektivitas Jumping Task Berbasis Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas jumping task
berbasis Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VIII SMP Nurul Islam Jember. Jumping task
adalah pemberian soal/tugas yang menantang/berada di atas tingkatan tuntatan
kurikulum yang tidak semua siswa mampu menyelesaikannya. Tahap-tahap CPS
meliputi menemukan objek (object finding), menemukan data (data finding),
menemukan masalah (problem finding), menemukan ide-ide (ideas finding),
menemukan solusi (solution finding), menemukan penerimaan (acceptance
finding). Penelitian ini merupakan penelitian campuran, yaitu campuran dari
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
dokumentasi, tes dan wawancara. Sampel penelitian kuantitatif terdiri dari dua
kelas yang diambil menggunakan metode cluster random sampling. Sampel
penelitian kualitatif dipilih 2 siswa dari kelas eksperimen dengan teknik purposive
sampling yaitu berdasarkan jawaban yang paling beda.
Berdasarkan hasil pretest dan posttes, menunjukkan adanya kenaikan ratarata
kemampuan
pemecahan
masalah
siswa.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan
homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Setelah
uji prasyarat terpenuhi, maka dilakukan uji independent sample t-test (uji t). Hasil
uji t menunjukkan perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol signifikan. Ini menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Pada langkah pertama CPS yaitu menemukan objek (object finding), S01
dan S02 dapat menuliskan sasaran dengan tepat. Dalam menjelaskan maksud soal
dengan bahasanya sendiri, S02 melakukannya dengan tepat, namun S01 hanya
mampu menjelaskan 1 soal dengan tepat dan lengkap.
Pada langkah kedua CPS yaitu menemukan data (data finding), S01 dapat
menuliskan dengan tepat namun kurang lengkap. S01 cenderung tidak
menuliskannya yang diketahui jika tidak berhubungan dengan angka. S01 tidak
menggambarkan yang diketahui pada soal. S02 sudah mampu menuliskan yang
diketahui dengan tepat dan lengkap, hanya pada nomor 3 S02 tidak menuliskan
bentuk dari lempengan plat.
Langkah ketiga CPS yaitu menemukan masalah (problem finding), S01
dan S02 dapat menuliskan dengan tepat yang ditanyakan dengan tepat namun
kurang lengkap. S01 dan S02 cenderung menuliskan intinya, padahal dalam
penulisan yang ditanyakan merupakan acuan dalam membuat kesimpulan.
Langkah keempat CPS yaitu menemukan ide-ide (ideas finding) S01 dapat
menuliskan ide lebih dari satu, hanya saja tidak semua ide yang dituliskannya
dapat digunakan untuk mencari solusi yang dimintas soal. S02 tidak menuliskan
ide yang digunakannya untuk menyelesaikan permasalahan. Namun pada saat
wawancara, S02 mampu menjelaskan dan menyampaikan ide yang digunakannya.
Langkah kelima yaitu menemukan solusi (solution finding), S01 tidak
dapat menuliskannya solusi dengan tepat dikarenakan mengalami kesalahan
pemahaman pada ide untuk mencari keliling lingkaran dan mengalami kesalahan
dalam merubah pecahan desimal ke dalam pecahan biasa. S02 dapat mencari dan
menjelaskan solusi yang digunakannya dengan tepat hingga menemukan jawaban
yang diinginkan soal. Dalam perhitungannya pun S03 tepat dalam melakukan
perhitungan.
Langkah keenam yaitu menemukan penerimaan (acceptance finding). S01
mampu menuliskan kesimpulan meskipun ada beberapa kesalahan diakibatkan
kesalahan dalam melakukan perhitungan. S01 tidak melakukan pengecekan ulang.
S02 mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat dan selalu melakukan
pengecekan ulang.