PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN DI SMP NEGERI 3 PANJI KELAS VIII A SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Pada umumnya pembelajaran matematika di sekolah masih berpusat pada
guru dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika di SMP Negeri 3 Panji diperoleh
informasi bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sebagian besar siswa di SMP Negeri 3
Panji nilai matematikanya masih dibawah Standar Kelulusan Minimal (SKM) yaitu
nilai 70. Dari kenyataan tersebut, perlu adanya suatu perubahan metode pembelajaran
dari pembelajaran berpusat pada guru ke pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) penerapan pendekatan keterampilan
proses melalui metode penemuan terbimbing pada materi keliling dan luas lingkaran,
(2) aktivitas belajar siswa selama penerapan pendekatan keterampilan proses melalui
metode penemuan terbimbing pada materi keliling dan luas lingkaran, dan (3)
ketuntasan hasil belajar siswa dengan penerapan pendekatan keterampilan proses
melalui metode penemuan terbimbing pada materi keliling dan luas lingkaran. Hasil
penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pengelolaan
pembelajaran yang lebih berkualitas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Pengambilan data ini dilakukan di SMP Negeri 3 Panji pada tanggal 19
Januari 2012 – 4 Februari 2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
A SMP Negeri 3 Panji tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa yang terdiri
dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam
penelitian ini digunakan model skema penelitian tindakan kelas yang dikemukakan
oleh Kemmis dan Mc Taggart dan dilaksanakan sebanyak dua siklus yang terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu siklus yang kemudian
diikuti siklus berikutnya. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode penemuan terbimbing berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan
aktivitas siswa serta ketuntasan hasil belajar siswa khususnya pada materi keliling
dan luas lingkaran. Persentase rata-rata aktivitas individu siswa pada siklus I sebesar
68.14% meningkat 76.51% pada siklus II. Dan persentase rata-rata aktivitas
kelompok siswa pada siklus I sebesar 71.61% dan pada siklus II meningkat 78.56%.
Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari siklus I sebesar 42,30%
menjadi 92,30% pada siklus II.
Kendala-kendala yang dihadapi diantaranya pengalokasian waktu pada tahap
tertentu yang mengakibatkan tahap yang lain waktunya menjadi berkurang. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru memperbaiki manajemen waktu tiap-tiap kegiatan yang
disesuaikan dengan RPP yang telah disusun. Siswa merasa malu dan takut salah
untuk mengajukan hipotesis, karena baru pertama kali mengenal guru. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru memberikan kesempatan dengan cara meminta atau
menunjuk siswa untuk mengajukan hipotesisnya. Siswa belum bisa memanfaatkan
kesempatan belajar kelompok untuk berdiskusi. Hanya beberapa siswa yang terlihat
aktif, yang lain hanya menunggu teman mengerjakan Lembar Kerja Siswa dan ada
yang mengganggu siswa lain. Kendala tersebut dapat diatasi dengan cara guru
memberikan motivasi agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran